Viral! Aksi Pembakaran Al-Qur'an Saat Demo Swedia Dikecam Dunia

photo author
- Selasa, 24 Januari 2023 | 09:49 WIB
Rasmus Paludan, politisi Swedia membakar kitab suci Alquran (Reuters)
Rasmus Paludan, politisi Swedia membakar kitab suci Alquran (Reuters)

KALTENGLIMA.COM - Seorang pemuda asal Swedia membakar Al-Qur'an.

Aksi ini merupakan buntut terhadap Turki yang tolak Swedia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Pembakaran Al-Qur'an dilakukan oleh Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras.

Baca Juga: Tinggi Asap Capai 50 Meter, Gunung Anak Krakatau Berstatus Siaga

Paludan, yang juga berkewarganegaraan Swedia, pernah menggelar sejumlah demonstrasi di tahun lalu juga dengan membakar Al-Qur'an.

Protes anti Islam yang berkedok, Kebebasan Berekspresi ini dinilai sebagai tindakan provokatif yang membuat muslim dunia terluka.

Menanggapi aksi tersebut, Turki pun membatalkan rencana kunjungan menteri pertahanan Swedia dan mengutuk izin yang diberikan Rasmus Paludan untuk membakar kitab suci umat Islam.

Baca Juga: Profil Christine Hakim, Aktris Senior Indonesia yang Berperan Jadi Ilmuwan di Series The Last of Us HBO

Tak hanya itu, Organisasi Kerja Sama Islam meminta Swedia untuk menghukum mereka yang berada di balik kejahatan rasial.

"Tindakan provokatif menargetkan muslim, menghina nilai-nilai suci muslim, menunjukkan contoh lebih lanjut dari tingkat mengkhawatirkan yang dilakukan oleh Islamofobi,” kata Organisasi Kerjasama Islam pada Minggu, 22 Januari 2023.

Setelah mencaci maki selama hampir satu jam menyerang Islam dan imigrasi di Swedia, Rasmus Paludan kemudian membakar Alquran dengan korek api.

Baca Juga: Love Character Test, Link dan Cara Main Untuk Tahu Tipe Karakter Cinta dari Kuis, Lagi Viral di Twitter

“Jika menurut Anda tidak seharusnya ada kebebasan berekspresi, Anda harus tinggal di tempat lain,” katanya kepada orang banyak.

Dalam izin yang diperolehnya dari polisi, aksi protesnya dilakukan terhadap Islam karena upaya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mempengaruhi kebebasan berekspresi di Swedia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Deni Hariadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X