Arab latin: Ushallî sunnatat tarâwîhi rakataini mustaqbilal qiblati imâman lillâhi taâlâ.
Artinya: "Saya niat sholat sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai imam, karena Allah Taala."
Niat Sholat Tarawih Berjamaah sebagai Makmum
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا الِلَّهِ تَعَالَى. اللهُ أَكْبَرْ
Arab latin: Ushallî sunnatat tarâwîhi rakataini mustaqbilal qiblati maʻmûman lillâhi taâlâ.
Baca Juga: Besok Sritex Tutup Permanen, Karyawan Selesaikan Hari Kerja Terakhir
Artinya: "Saya niat sholat sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai makmum, karena Allah Taala."
Niat Sholat Tarawih Sendiri
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرُ
Arab latin: Ushallî sunnatat tarâwîhi rakataini mustaqbilal qiblati lillahi taʼâlâ.
Artinya: "Saya niat salat sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala."
Menurut Imam Al Ghazali dalam Ihya Ulumuddin, ada perbedaan pendapat terkait jumlah rakaat sholat Tarawih. Pendapat pertama mengatakan bahwa jumlah rakaat sholat Tarawih sebanyak 20 rakaat. Pendapat kedua menyebutkan jika rakaat sholat Tarawih sebanyak delapan rakaat. Masing-masing sholat dikerjakan dalam dua rakaat dan satu salam.
Baca Juga: Aturan Jam Kerja ASN di Bulan Ramadan 2025, Simak Detailnya!
Pendapat yang mengatakan jika sholat Tarawih dikerjakan delapan rakaat ditambah witir tiga rakaat berdasarkan hadits yang diriwayatkan Aisyah RA, bahwasanya Rasulullah SAW tak pernah menambah satu atau mengurangi jumlah rakaat Tarawih beliau dari jumlah itu, hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Ibn Khuzaimah dan Ibn Hibban.
Sedangkan pendapat kedua yang mengatakan 20 rakaat berdasarkan praktik sholat Tarawih pada masa Umar dan Utsman RA yang mengerjakan 20 rakaat sholat Tarawih ditambah tiga rakaat sholat witir.