KALTENGLIMA.COM - Sebagai umat muslim tentu menginginkan pahala sebagai bekal saat di akhirat kelak.
Untuk mendapatkannya, ada banyak amalan yang dapat dilaksanakan. Contohnya shalat, mengaji, sedekah, zakat, puasa, mendengarkan Al Quran dan lainnya.
Syekh Ali Jaber menyarankan agar memperbanyak mendengarkan Al Quran, dimanapun dan kapanpun.
"Harus banyak mendengar bacaan Al Quran, di jalan, pas mau tidur," ujar Syekh Ali Jaber.
Kemudian Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa otak akan merekam suara Al Quran yang didengarkan saat kondisi tertidur.
"Dan subhanallah simak dan mendengar Al Quran ketika tidur, terekam di dalam otak," kata Syekh Ali Jaber.
Baca Juga: Pengedar Narkoba Ditangkap di Sebuah Barak
Karena kalau kita tidur kecuali satu yang aktif apa? otak," sambung Syekh Ali Jaber.
Sebagian orang tidak mengetahui bahwa hanya mendengarkan Al Quran, seseorang bisa mendapatkan keutamaan selain mendapatkan pahala.
Lantas, apa keutamaan lain dari mendengarkan Al Quran saat tidur?
Syekh Ali Jaber menyarankan agar memperbanyak mendengarkan Al Quran, dimanapun dan kapanpun.
"Harus banyak mendengar bacaan Al Quran, di jalan, pas mau tidur," ujar Syekh Ali Jaber melansir PortalJember.com dari video kanal YouTube Media Dakwah Hikmah TV yang diunggah pada tanggal 10 Februari 2022.
"Karena kalau kita tidur kecuali satu yang aktif apa? otak," sambung Syekh Ali Jaber.
Ditemukan ahli teliti khususnya para dokter otak bahwa begitu dahsyat energi dan manfaatnya suara Al Quran bagi orang yang tidur.
"Jadi boleh setel Al Quran dengan suara yang tidak mengganggu orang lain, karena ini sangat memfreshkan kepala kita, otak-otak kita termasuk syaraf-syaraf," ujar Syekh Ali Jaber.
Terkadang, orang lemas dan sangat lelah karena aktivitas, faktor usia, sering sakit dan yang lain-lain.
"Ada syaraf-syaraf yang bisa dikatakan sudah non aktif, tidak aktif. Dihidupkan dan diaktifkan kembali oleh bacaan-bacaan Al Quran," kata Syekh Ali Jaber.
Menurut Syekh Ali Jaber, Allah menurunkan Al Quran sebagai obat, menyembuhkan dari segala penyakit jasmani maupun penyakit rohani.***