KALTENGLIMA.COM - PSSI merespons kasus dokter gadungan di sepakbola dengan berkomitmen untuk memperketat regulasi perekrutan. Pasca-penangkapan Elwizan Aminudin, dokter gadungan yang terlibat dengan PSS Sleman dan Timnas Indonesia kelompok umur, Sekjen PSSI Yunus Nusi menegaskan pemeriksaan ketat akan diterapkan, termasuk persyaratan surat tanda register (STR) dan surat izin praktik (SIP) yang masih berlaku untuk dokter dan fisioterapis.
"Kasus ini pasti akan menjadi perhatian PSSI. Saat ini kalau masuk ofisial timnas akan diselidiki asal usul yang bersangkutan. Contoh kalau dia lulusan FKUI, kita akan tanyakan ke FKUI. Benar atau tidak. Kita juga tanyakan ke Ikatan Dokter Indonesia (ID). Kita juga tanyakan ke lembaga-lembaga terkait. Kemudian pengalaman dia," ucap Yunus, yang dikutip dari situs resmi PSSI.
"Sekarang setiap dokter dan fisio yang mau bertugas di klub Liga 1 ,2 dan 3, apalagi di Timnas Indonesia harus terlebih dulu menyerahkan foto kopi ijazah dokter yang sudah di legalisir oleh Fakultas Kedokteran tempat dia kuliah," imbuhnya.
Baca Juga: KPK Panggil Mantan Dirjen Farmasi Kemenkes Soal Kasus Korupsi Pengadaan APD
Salah satu orang yang terkena dampak dari Elwizan Aminudin adalah Saddam Emiruddin Gaffar. Pada saat itu, Saddam didiagnosis menderita cedera ligamen anterior cruciate (ACL), tetapi hanya disarankan untuk istirahat tanpa menjalani operasi.
Perlu dicatat bahwa polisi telah mengungkap fakta bahwa Elwizan Aminudin telah berpura-pura menjadi dokter selama delapan tahun, dan selama periode tersebut, dia menangani sembilan klub sepakbola di Indonesia dan Timnas Indonesia U-19.