Karena aturan tersebut, banyak penonton yang membawa popcorn ke dalam bioskop secara diam-diam dengan memasukkannya ke dalam mantel.
Baca Juga: Alasan Aguero Tolak Memakai Jersey Nomor 10 Messi
Lama kelamaan, petugas mengetahuinya dan memeriksa mantel setiap pengunjung agar tidak ada yang membawa popcorn secara diam-diam.
Pada masa itu, popcorn adalah camilan atau jajanan yang dijual di luar gedung bioskop dan dijual menggunakan gerobak di pinggir jalan.
Ini menjadikan popcorn dianggap sebagai makanan yang tidak boleh dibawa ke dalam bioskop, karena akan membuat bioskop kotor dan membuat suasana di dalam menjadi berisik.
Baca Juga: STY Ramai Diperbincangkan netizen Korea Selatan Buntut Kekalahan Timnasnya di Piala Asia
Karena aturan tersebut, banyak penonton yang membawa popcorn ke dalam bioskop secara diam-diam dengan memasukkannya ke dalam mantel.
Lama kelamaan, petugas mengetahuinya dan memeriksa mantel setiap pengunjung agar tidak ada yang membawa popcorn secara diam-diam.
Lantas bagaimana popcorn akhirnya menjadi camilan yang dimakan di bioskop?
Baca Juga: Exco PSSI Menyuruh Nathan Tjoe-A-On Segera Datang ke Indonesia
Hal ini bermula pada tahun 1927, yaitu saat film bersuara mulai muncul di bioskop untuk pertama kalinya.
Munculnya film bersuara ini membuat siapa saja bisa menonton bioskop, tidak hanya orang-orang yang bisa membaca.
Akhirnya, popcorn menjadi camilan yang dibolehkan untuk dimakan di dalam bioskop.
Bahkan, pihak bioskop kemudian menjualnya sendiri di dalam bioskop bagi para penonton.