KALTENGLIMA.COM - Jelang pelaksanaan Pemilu 2024, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengimbau kepada para khatib Jumat pada pekan ini, (9/2/2024) untuk dapat menyiarkan pesan pemilu damai. Selain itu, para khatib juga diminta untuk mengajak masyarakat menghargai perbedaan pilihan politik.
"Pelaksanaan pemilu semakin dekat. Kami mengimbau Khatib Jumat untuk menyampaikan pesan pentingnya menyukseskan pemilu yang damai, menguatkan persaudaraan dan kerukukan, serta mendorong umat untuk menggunakan hak suara secara bertanggung jawab, dan menghargai perbedaan pilihan politik," kata Menag Yaqut.
Berkenaan dengan imbauan tersebut, Menag Yaqut mengatakan, sudah tertuang dalam surat Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag kepada para Kepala Kantor wilayah Kemenag Provinsi yang juga Kepala Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) tingkat provinsi dan Kepala Kantor kemenag Kabupaten/Kota yang juga Kepala BKM Kabupaten/Kota.
Baca Juga: Kekasih Tamara Tyasmara Diamankan Pihak Kepolisian Terkait Kematian Dante
Surat tersebut juga ditujukan kepada Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan yang juga Ketua BKM Kecamatan, serta para Ketua BKM kelurahan/desa dan Ketua Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).
"Pengurus BKM dari pusat hingga desa juga diimbau agar masjid tidak digunakan sebagai tempat kampanye politik praktis dengan mendukung partai atau paslon tertentu," ujar Menag Yaqut.
Dalam penyelenggaraan Khutbah Jumat, para pengurus serta pengelola masjid dan juga penceramah diminta untuk memedomani dan menyosialisasikan Surat Edaran Menteri Agama Nomor: SE.09 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan.
Baca Juga: Amalan Doa Nabi Adam Sebagai Pembuka Pintu Rezeki dan Taubat kepada Allah SWT
"Demikian juga kepada para tokoh berbagai agama, saya imbau agar bisa menyampaikan pesan yang sama kepada umat masing-masing dalam setiap kesempatan peribadatan dan perjumpaan," kata dia.
Menurutnya, pemilu merupakan pesta demokrasi yang seharusnya dijalankan dengan riang gembira. "Perbedaan dalam pilihan politik adalah hal wajar dan setiap orang harus menghargainya. Terlalu mahal jika beda pilihan politik sampai merusak persaudaraan," tutur Menag Yaqut.
"Beda pilihan politik tidak harus sampai menciderai persaudaraan dan persahabatan. Rumah ibadah kami harap mengambil peran dalam penguatan kohesi dan kerukunan di tengah keragaman umat, termasuk keragaman pilihan politik," sambungnya.
Baca Juga: Polisi Sebut Menemukan Temuan Penting Dalam Kasus Kematian Anak Tamara Tyasmara
Ia berharap, suasana bermasyarakat akan kembali normal usai warga menggunakan hak suaranya sembari memantau proses penghitungan yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kami yakin KPU akan bekerja secara profesional dan bertanggung jawab. Bawaslu sebagai lembaga pengawas juga akan melaksanakan tugasnya dengan baik," pungkasnya