nasional

Respons Kemenag Terkait Usulan Muhammadiyah Hapuskan Sidang Isbat

Sabtu, 9 Maret 2024 | 18:41 WIB
Kantor Kemenag RI. (dok. Kemenag)


KALTENGLIMA.COM -  Abdul Mu'ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memberi usulan sidang isbat penentu awal bulan Hijriah ditiadakan. Hal tersebut dinilainya untuk menghemat anggaran negara.

"Dengan tidak mengadakan isbat, lebih menghemat anggaran negara yang secara keuangan sedang tidak baik-baik saja," ucap Mu'ti pada Jumat (8/3/2024), dikutip CNN Indonesia.

Menurut penilaian Mu'ti, hasil sidang isbat sebetulnya sudah dapat diprediksi. Mu'ti menjelaskan kini pemerintah menggunakan kriteria kesepakatan Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) dalam menentukan awal bulan Hijriah.

Baca Juga: Dikabarkan Hamil, Begini Jawaban Keluarga BCL

Persyaratan MABIMS mengatakan bahwa hilal minimal memiliki ketinggian 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Adapun ketentuan itu mulai diberlakukan sejak 2022 lalu.

Mu'ti melanjutkan jika pada awal Ramadan tahun ini, nantinya hilal berada pada posisi di bawah 1 derajat. Kemudian, pada saat akhir Ramadan posisi hilal akan jauh di atas 6 derajat.

"Dengan kriteria itu, hasil isbat sudah dapat diprediksi dengan jelas," Ujar Mu'ti.

Baca Juga: Pilot-Kopilot yang Tertidur 28 Menit dalam Penerbangan Dibebastugaskan Batik Air

Ismail Fahmi, selaku Kasubdit Hisab Rukyat dan Pembinaan Syariah Kemenag mengatakan pada dasarnya sidang isbat dibutuhkan sebagai wadah komunikasi antar ormas untuk menyikapi perbedaan. Ismial mengatakan, hal itu bertujuan sekaligus upaya untuk meminimalisir konflik.

Ia pun bercerita, menurut catatan sejarah, perbedaan dalam penentuan tanggal telah muncul sejak tahun 1950-an. Lalu, Kemenag merespons dengan menggelar sidang isbat.

"Di Kementerian Agama ada tim khusus. Di sini para pakar, ahli dari seluruh ormas kita kumpulkan untuk berdialog. Dengan dialog itu juga pemerintah bisa ngerti, oh ternyata NU begini, oh Muhammadiyah, oh Persis seperti ini, mereka itu posisinya menjelaskan," kata dia dalam bincang media di kantor BRIN, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2024).

Baca Juga: Marcus Gideon Pamit Gantung Raket, Ini Kata PBSI

Walau demikian Ismail mengatakan Kemenag tetap terus mengupayakan ada kesamaan keyakinan dalam hal ini. Salah satunya yang telah dilakukan Kemenag berulang kali melalui dialog-dialog tiap ormas.

"Tetapi untuk hasilnya berserah diri sama Allah, dari hari ke hati, selalu melakukan dialog baik ke ormasnya, pendekatan ke ahlinya Muhammadiyah, bapak menteri datang ke kantor Muhammadiyah, ke kantor NU sudah kita lakukan," ujarnya.

Tags

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB