KALTENGLIMA.COM - Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) mengimbau masyarakat untuk menghindari "panic buying" bahan pangan, terutama beras, menjelang bulan puasa dan Idulfitri.
Ketua LKY, Siti Mulyani, menjelaskan bahwa "panic buying" dapat menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga yang signifikan. Dia juga menyarankan agar masyarakat memasak nasi sesuai kebutuhan untuk mengurangi pemborosan dan mengurangi sampah makanan.
Siti Mulyani menyebut bahwa kenaikan harga beras disebabkan oleh alih fungsi lahan, perubahan iklim, harga pupuk yang tinggi, dan usia petani yang cenderung tua. Harga beras di Yogyakarta mencapai Rp10.900-Rp18.000 per kg.
Baca Juga: Riset Menunjukkan Berhutang Kepada Teman Adalah Sesuatu yang Merugikan
LKY juga mendorong pemerintah daerah untuk mendukung petani dengan meningkatkan kualitas hasil panen dan mengatur waktu tanam dan panen yang seragam. Mereka juga menekankan pentingnya mengedukasi petani muda dan melibatkan perguruan tinggi dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pertanian dan konsumsi pangan