KALTENGLIMA.COM - Setelah satu bulan lamanya berpuasa, Hari Raya Idul Fitri 1445 H telah tiba.
Aneka hidangan makanan pun telah disiapkan untuk menyambut para tamu dari keluarga dan kolega.
Salah satu menu khas yang wajib ada yakni ketupat.
Baca Juga: Shin Tae-yong Coret Enam Pemain Skuad Timnas Indonesia U-23, Terungkap Alasannya
Sajian yang satu ini memang identik dengan lebaran.
Makanan ini terbuat dari beras yang biasa dibungkus dengan anyaman janur kuning dan biasanya disajikan dengan berbagai makanan, terutama opor ayam.
Ketupat bukan hanya makanan tradisional, tetapi juga membawa banyak tradisi.
Baca Juga: Kenali Pneumothorax yang Dialami Winter aespa
Salah satunya adalah lebaran ketupat, yang disebut sebagai lebaran kecil dan diadakan sepekan setelah Idul Fitri.
Bahkan, ketupat juga banyak dijual di pasar, baik berupa daun yang telah dibentuk atau ketupat yang sudah matang. Namun, bagaimana sejarah ketupat?
Sejarah Ketupat
Ketupat merupakan sebuah hidangan asal Asia Tenggara yang diperkenalkan oleh salah satu Wali Songo, Sunan Kalijaga, yang memiliki tugas menyebarkan ajaran Islam di Idonesia pada awal abad ke-15 hingga akhir abad ke-16.
Baca Juga: Ngeri! Usai Membunuh Danramil Aradide, TPNPB OPM Nyatakan siap Perang Melawan Aparat Gabungan.
Menurut HJ De Graaf dalam buku "Malay Annals", ketupat menjadi simbol perayaan hari raya Islam saat masa kejayaan Kerajaan Demak di bawah pimpinan Raden Patah pada abad ke-15 Masehi.