nasional

Presiden Iran Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Helikopter, Bagaimana Nasib Kerjasama dengan RI?

Senin, 20 Mei 2024 | 17:14 WIB
Presiden Iran, Ebrahim Raisi (REUTERS / Wanna News Agency)



KALTENGLIMA.COM - Seperti yang diketahui, Presiden Iran Ebrahim Raisi dilaporkan meninggal dunia dalam insiden kecelakaan helikopter pada Sabtu (19/5/2024) kemarin. Kematiannya yang sangat mendadak tersebut diperkirakan dapat memengaruhi kondisi politik hingga ekonomi di negara tersebut.

Tentu saja ketidakpastian tersebut sedikit banyak dapat mempengaruhi hubungan diplomasi hingga kerja ekonomi yang sudah dilakukan Iran dengan negara lain, termasuk Indonesia.

Pada Mei 2023 lalu Presiden Raisi pernah secara langsung berkunjung ke Indonesia untuk menyepakati 10 rencana kerja sama antar kedua negara. Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Bogor.

Baca Juga: Ketahui Tata Cara Menerbangkan Lampion Waisak di Candi Borobudur

Dalam pertemuan tersebut Indonesia dan Iran sepakat akan melakukan kerja sama di berbagai bidang seperti kesehatan, ekonomi, dan pertukangan teknologi. Khusus kerja sama di bidang ekonomi, kedua negara telah melakukan penandatanganan perjanjian dagang prefential trade agreement (PTA).

Naskah persetujuan PTA tersebut ditandatangani oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amirabdollahian, dan disaksikan langsung Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Iran Ebrahim Raisi.

"Hari ini Indonesia tandatangani prefensial trade agreement, PTA, semoga makin meningkatkan perdagangan Indonesia dan Iran," kata Jokowi dalam keterangan pers yang disiarkan virtual, pada Mei tahun lalu.

Baca Juga: Eks Pejabat Kementan Era SYL Coret Nayunda Nabila dari Honorer, Langsung Ditegur Atasan

Jokowi juga sempat mengatakan pihaknya sudah menginisiasi kerja sama business to business (B2B) untuk urusan investasi IKN dan juga sektor energi minyak dan gas.

"Saya juga dengan Presiden Raisi jajaki pembentukan kesepakatan b to b, kemudian investasi pembangunan ibu kota Nusantara dan solusi investasi di sektor migas," kata Jokowi.

Kemudian Jokowi juga mendorong kerja sama yang melibatkan BUMN dalam rangka membentuk alih teknologi di bidang bioteknologi serta nano teknologi untuk bidang kesehatan, energi, pertanian, dan lingkungan.

Baca Juga: Apakah Ada Kotak Hitam di Helikopter Presiden Iran yang Hancur?

Diketahui, Perundingan Indonesia-Iran PTA pertama kali dilaksanakan pada 25-26 November 2010 silam di Medan, Sumatera Utara, kedua negara sudah melakukan tujuh putaran perundingan dan sepuluh pertemuan intersesi.

Usai persetujuan Indonesia-Iran PTA ditandatangani, proses selanjutnya ialah ratifikasi atau pengesahan oleh kedua negara sesuai dengan ketentuan dan prosedur di masing-masing negara. Kemudian persetujuan Indonesia-Iran PTA bisa diberlakukan dan dimanfaatkan oleh para pelaku usaha.

Selain kerja sama tersebut, pemerintah Indonesia dan Iran juga tengah menjajakan berbagai macam kerja sama bilateral lainnya seperti Jaminan Produk Halal (JPH) hingga pengembangan teknologi pertanian RI.

Baca Juga: Indofarma Terindikasi Manipulasi Laporan Keuangan Sejak Lama

Tapi, kepastian kelanjutan kerja sama ini masih belum dapat dipastikan akibat meninggalnya Presiden Raisi. Setidaknya hingga pemerintah berikutnya mengambil alih Iran dan memberikan jaminan kelanjutan kerja sama antar kedua negara.




Tags

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB