KALTENGLIMA.COM - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menginformasikan bahwa dari total 630 menara base transceiver station (BTS) yang belum dibangun, proyek ini dimulai sejak diresmikannya oleh Presiden Joko Widodo pada akhir 2023.
Presiden mengamanatkan agar BTS yang terletak di daerah terpencil harus selesai dibangun pada semester pertama tahun 2024.
Proyek ini, yang dipimpin oleh Bakti Kominfo, bertujuan untuk mengurangi kesenjangan akses internet di wilayah-wilayah terpencil, terdepan, dan terluar (3T) dalam era digital.
Baca Juga: Investor Asing Rencana Groundbreaking di IKN Akhir 2024, Ini Kata Basuki
Tri Haryanto, Plt. Direktur Sumber Daya dan Administrasi Bakti, menjelaskan bahwa dari total 4.995 BTS 4G yang sudah beroperasi, masih ada 623 BTS yang belum selesai, sedang dalam proses survei ulang oleh tim yang bekerja sama dengan TNI untuk menentukan lokasi yang memerlukan pembangunan pada tahun ini.
Pembangunan BTS 4G ini telah dimulai sejak tahun 2021 dengan menggunakan skema belanja modal dan didanai oleh APBN, dengan fokus 55% lokasi di wilayah timur Indonesia, termasuk Papua.
Tri juga mengungkapkan tantangan dalam pembangunan BTS di daerah terpencil, termasuk kehilangan dan kerusakan material sebelum digunakan, yang mengharuskan Bakti untuk menyimpan material di gudang sebelum dibawa ke lokasi pembangunan untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.
Baca Juga: Sebelum Dipilih Jokowi, Pansel Bakal Seleksi 12 Calon Anggota Kompolnas
Meskipun masih ada proses survei yang berlangsung, Bakti Kominfo yakin bahwa proyek infrastruktur telekomunikasi ini akan selesai tepat waktu sesuai target yang ditetapkan oleh Presiden Jokowi.
Mereka berkomitmen untuk menyelesaikan seluruh target BTS yang belum selesai, termasuk 630 BTS yang menjadi fokus utama penyelesaian pada semester pertama tahun 2024.