KALTENGLIMA.COM - Puluhan warga negara asing (WNA) yang terdampar di Pantai Keusikurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diduga direncanakan untuk diselundupkan ke Australia melalui perairan laut tersebut. Mereka terdiri dari WNA asal Bangladesh, China, dan India.
Informasi ini disampaikan oleh Kepala Subseksi Penindakan Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Sukabumi, Muhammad Teguh Santoso.
Muhammad Agus, seorang montir kapal asal Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menceritakan bahwa dia diminta oleh seseorang bernama Ical dari Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, untuk mengantarkan sejumlah orang dengan kapal motor dari Pelabuhan Perikanan Cilacap ke Pulau Natal, Australia.
Baca Juga: Penduduk Miskin di Indonesia Turun 9,03 persen
Dia ditawari imbalan sebesar Rp300 juta untuk misi tersebut, dengan uang muka sebesar Rp5 juta.
Meskipun awalnya ragu, Agus setuju karena tertarik dengan imbalan yang besar.
Puluhan WNA tersebut tiba di PPC menggunakan bus dan kemudian naik ke kapal motor yang dikomandoi oleh Dahlan, seorang warga Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga: KPK Lelang Sitaan Ruko di Margonda Depok Milik Eks Wakil Rektor UI, Segini Harganya
Mereka berlayar selama sembilan hari menuju Pulau Natal. Namun, perjalanan mereka terhenti setelah tertangkap oleh patroli laut Australia saat hampir mencapai pesisir Pulau Natal.
Mereka ditahan selama 11 hari sebelum akhirnya dilepas pada 29 Juni 2024 dan diperintahkan untuk kembali ke Indonesia.
Setelah peralatan mereka ditenggelamkan dan diberikan satu unit speedboat untuk kembali, mereka mengalami masalah teknis dan terdampar di perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga: PDIP Siapkan Menteri Kabinet Jokowi untuk Maju Pilkada Jakarta 2024
Saat ini, puluhan WNA dan dua WNI yang terlibat dititipkan sementara di Lapas Kelas II B Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, untuk proses pengembangan kasus oleh Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Sukabumi.