KALTENGLIMA.COM - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa Indonesia memerlukan 800 juta bibit kakao.
Kebutuhan ini timbul seiring dengan upaya Indonesia untuk meningkatkan produksi kakao, yang bahkan dibahas dalam rapat internal di Istana Kepresidenan.
Menurut Luhut, saat ini produksi bibit kakao di Indonesia hanya sekitar 2 juta. Ia percaya bahwa fasilitas Taman Sains dan Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH) di Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, mampu memenuhi kebutuhan tersebut.
Baca Juga: TransJ Bakal Modifikasi Rute Selama Kegiatan Sudirman Loop, Simak Rutenya!
Fasilitas TSTH ini diyakini bisa menghasilkan bibit berkualitas tinggi melalui penerapan teknologi genomic atau rekayasa genetika.
Luhut menjelaskan bahwa produksi kakao memerlukan 800 juta bibit, sedangkan saat ini Indonesia hanya memiliki 2 juta bibit. Hal ini dapat diatasi dengan program genomic di fasilitas tersebut.
Luhut juga mengungkapkan bahwa fasilitas TSTH di Humbang Hasundutan sedang dipersiapkan untuk tahap kedua, yang dijadwalkan selesai pada Februari. Presiden Terpilih Prabowo Subianto akan meresmikan fasilitas ini pada Maret 2025.
Baca Juga: OJK Sebut Oknum Penjual Rekening untuk Judol Bisa Terjerat Hukum
Presiden terpilih diharapkan dapat meresmikan fasilitas ini pada bulan Maret, dan saat itu juga akan dilaporkan hasil rekayasa genetika kepada presiden terpilih, tambah Luhut.