KALTENGLIMA.COM - Bakal calon gubernur Jakarta, M Ridwan Kamil, yang kini dikenal dengan sebutan Bang Emil, menyatakan kesiapannya untuk menghadapi tiga atau lebih pasangan calon dalam Pilkada Jakarta dan tetap optimistis memenangkan kontestasi lima tahunan tersebut.
"Saya siap menghadapi dua, tiga, atau berapa pun pasangan calon di Jakarta," ujar Bang Emil saat mengunjungi DPD Partai Demokrat di Jakarta pada hari Jumat.
Bang Emil menjelaskan bahwa dirinya memiliki banyak pengalaman dalam kontestasi politik sebagai kepala daerah, mengingat ia pernah menjabat sebagai Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat.
Baca Juga: Memahami Gempa Megathrust di Wilayah Asia
Saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bandung, ada delapan pasangan calon yang bersaing, dan ia berhasil memenangkan kontestasi tersebut.
Demikian juga pada Pilgub Jawa Barat, ia menghadapi tiga pasangan calon lainnya, termasuk seorang jenderal purnawirawan, namun berhasil meraih kemenangan bersama pasangannya, Uu Ruzhanul Ulum.
"Saya pernah melawan jenderal dan menang. Apalagi sekarang, dengan banyaknya koalisi, kami semakin optimistis," tambahnya.
Baca Juga: Formasi CPNS 2024 Khusus Disabilitas, Begini Cara Cek dan Daftarnya
Bang Emil juga meminta dukungan dari kader Partai Demokrat yang mendukungnya sebagai bakal calon gubernur Jakarta berpasangan dengan Suswono. Menurutnya, dukungan akar rumput sangat penting untuk memenangkan Pilkada Jakarta.
"Kampanye paling efektif adalah silaturahmi. Meskipun melelahkan, ini adalah jalan yang harus ditempuh," katanya.
Sebanyak 12 partai politik telah secara resmi mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta pada Pilkada 2024, termasuk Partai Gerindra, Partai Golkar, PKS, NasDem, PKB, PSI, Demokrat, PAN, Partai Garuda, Partai Gelora, Partai Perindo, dan PPP. Mereka tergabung dalam Koalisi Jakarta Baru untuk Jakarta Maju.
Baca Juga: Sosialisasi Transisi PAUD ke SD, Begini Harapan Dewan
Dalam deklarasinya, Bang Emil juga telah menyiapkan solusi teknis untuk mengatasi masalah-masalah seperti banjir, polusi udara, mobilitas yang tidak produktif, serta jarak antara rumah dan tempat kerja di Jakarta jika memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2024.