Memahami Gempa Megathrust di Wilayah Asia

photo author
- Jumat, 23 Agustus 2024 | 20:02 WIB
Ilustrasi Gempa Megatrhust (Foto: Dok. Pinterest )
Ilustrasi Gempa Megatrhust (Foto: Dok. Pinterest )

KALTENGLIMA.COM - Asia merupakan salah satu wilayah paling rawan bencana gempa bumi besar dan tsunami.
Secara geologis, wilayah ini ditandai oleh aktivitas lempeng tektonik yang bergerak aktif di Samudra Pasifik dan Hindia. Salah satu jenis gempa yang bisa melanda kawasan ini adalah gempa megathrust.

Gempa megathrust adalah gempa bumi yang sangat besar dan terjadi di zona subduksi, yaitu area di mana satu lempeng tektonik bumi terdorong ke bawah lempeng tektonik lainnya.

Proses ini terjadi karena dua lempeng tektonik yang terus bergerak saling bersinggungan, namun terjebak di tempat mereka bersentuhan, menyebabkan penumpukan energi yang melebihi gaya gesekan antara kedua lempeng, sehingga memicu terjadinya gempa megathrust.

Baca Juga: Formasi CPNS 2024 Khusus Disabilitas, Begini Cara Cek dan Daftarnya

Gempa megathrust juga berpotensi menyebabkan tsunami karena gerakan besar yang terjadi, yang menyebabkan pergeseran vertikal besar di dasar laut dan memindahkan sejumlah besar air, menciptakan gelombang tsunami yang menyebar dari titik pusat gempa.

Asia dilewati oleh pergerakan lempeng-lempeng tektonik yang kompleks, seperti tumbukan antara Lempeng Pasifik dan Filipina dengan Lempeng Eurasia dan Indo-Australia.

Kompleksitas ini membuat kawasan Asia berisiko tinggi mengalami gempa megathrust. Beberapa wilayah Asia bahkan memiliki potensi yang tinggi untuk dilanda gempa megathrust ini.

Baca Juga: Haruskah Semua Orang Vaksin Usai Varian Mpox Mematikan Muncul? Ini Kata Kemenkes

Di Samudra Hindia, terdapat zona subduksi yang dikenal sebagai Sunda megathrust, tempat di mana Lempeng Indo-Australia bergerak di bawah Lempeng Eurasia sepanjang 5.500 kilometer, melintasi pantai Myanmar, Sumatra, Jawa, dan Bali, hingga pantai barat laut Australia.

Zona megathrust ini yang menyebabkan gempa bumi dan tsunami di Samudra Hindia pada tahun 2004, yang dipicu oleh gempa berkekuatan 9,2 skala Richter di wilayah Sumatera–Andaman. Akibatnya, terjadi perpindahan vertikal dasar laut yang memicu tsunami besar yang menewaskan lebih dari 230.000 orang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dedy Hermawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X