KALTENGLIMA.COM - Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa pembebasan Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), merupakan hasil dari proses negosiasi yang sangat panjang dan penuh kesabaran tanpa menggunakan pendekatan represif.
Presiden menegaskan bahwa prioritas utama dalam upaya ini adalah keselamatan kapten yang disandera, dan ia mengapresiasi kerja keras TNI-Polri dalam menangani situasi tersebut.
Pilot Philip, yang disandera oleh kelompok pimpinan Egianus Kogoya, berhasil dibebaskan di Kampung Yuguru, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, dan langsung dievakuasi ke Timika. Setelah pembebasannya, Philip diperiksa kesehatannya di rumah sakit sebelum dipulangkan ke Selandia Baru.
Baca Juga: Hanya Berselang 8 Menit, 2 Gempa Terjadi di Laut Selatan Jogja
Menurut Presiden, pendekatan yang dilakukan selama proses negosiasi sangat penting dalam memastikan keselamatan sang pilot dan menghindari eskalasi kekerasan.
Keberhasilan ini juga dipuji oleh Satgas Cartenz yang menyebut strategi "soft approach" atau pendekatan lunak yang digunakan dalam negosiasi sebagai kunci keberhasilan.