KALTENGLIMA.COM - Analis mata uang Lukman Leong menyatakan bahwa pelemahan rupiah dipengaruhi oleh kekhawatiran investor menjelang Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2024.
Ia memperkirakan rupiah akan melemah terhadap dolar AS, terutama karena polling menunjukkan Donald Trump semakin mendekati keunggulan atas Kamala Harris.
Jika Trump menang, inflasi di AS diprediksi akan meningkat akibat kebijakan pajak dan tarif yang bisa menyulitkan Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga.
Baca Juga: Polda Kalsel Selidiki Aset Kasus Sabu Jaringan Fredy Pratama
Dengan pemilu dijadwalkan pada 5 November, dukungan untuk Harris tercatat 48,2 persen, sementara Trump di angka 46,4 persen.
Di sisi lain, prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed juga semakin menurun, dengan survei terbaru menunjukkan pemotongan hanya 50 basis points (bps) untuk tahun ini.
Lukman memperkirakan nilai tukar rupiah akan berada dalam rentang Rp15.600-Rp15.700 per dolar AS. Pada Kamis pagi, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank melemah 14 poin atau 0,09 persen, menjadi Rp15.640 per dolar AS dari Rp15.627 sebelumnya.