nasional

Disebut Bukan Keturunan Ulama, Begini Penjelasan NU Soal Gus Miftah

Kamis, 5 Desember 2024 | 18:33 WIB
UTUSAN Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah. (instagram.com/@gusmiftah)

KALTENGLIMA.COM - Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah saat ini tengah menjadi sorotan nasional. Hal tersebut terjadi setelah ucapan kontroversialnya dianggap menghina penjual es teh ketika pengajian di Magelang.

Tak sedikit warganet yang mendapat informasi jika Miftah Maulana bukan gus atau anak kiai. Tetapi, hanya seorang mantan marbot masjid dan berasal dari Lampung.

Miftah Maulana juga dikatakan pernah kuliah di UIN Sunan Kalijaga namun tidak lulus. Karena hal ini, warganet menilai Miftah menyalahgunakan gelar gus untuk kepentingan pribadinya.

Baca Juga: Cara Menteri Karding Cegah PMI Ilegal

Menanggapi hal itu, Ketua PBNU Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) menepis informasi yang banyak berseliweran di media sosial tersebut.

Karena, Miftah memang keturunan ulama besar dari Ponorogo dan layak menyandang gelar gus. Tak hanya itu, Miftah juga memiliki pondok pesantren bernama Ora Aji yang berada di Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

"Dia keturunan ulama besar, Syaikh Hasan Besari Ponorogo dan mengelola pesantren di Jogjakarta, saya kenal dan pernah ke pesantrennya," jelas Gus Fahrur

Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Harga Tiket Pesawat Sudah Turun untuk Natal dan Tahun Baru

Akibat hal itu, pria yang juga Ketua Ikatan Gus-Gus Indonesia (IGGI) tersebut meminta masyarakat agar tak semakin terprovokasi. Ia kemudian mengajak untuk mengambil hikmah dari insiden tersebut.

"Saya berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi, kita ambil hikmahnya saja bahwa penjual es tersebut ternyata malah mendapat banyak rezeki, simpati dan apresiasi masyarakat luas," cetus Gus Fahrur.

"Dia sudah bersikap ksatria dengan meminta maaf, sebaiknya disudahi polemik ini, harap dimaklumi dan setiap orang bisa saja berbuat khilaf," tandas Gus Fahrur.

Baca Juga: Lelang KPK: Tas Hermes Rafael Alun Tawarkan Harga Awal Rp 241 Juta

Tags

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB