KALTENGLIMA.COM - Kepala Basarnas Kusworo telah menginstruksikan investigasi terkait ledakan kapal cepat milik Kantor SAR Ternate yang mengakibatkan tiga anggota tim SAR gabungan meninggal dunia saat menjalankan misi kemanusiaan di Perairan Gita, Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara.
Tim investigasi dari Basarnas Pusat dijadwalkan segera diberangkatkan ke Ternate untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai insiden tersebut.
Investigasi ini bertujuan tidak hanya untuk mengungkap penyebab ledakan kapal cepat RIB 04, tetapi juga mengevaluasi secara menyeluruh standar operasional dalam operasi SAR.
Baca Juga: Praktik Prostitusi Anak di Apartemen Kelapa Gading Terungkap, Polisi Bertindak
Beberapa aspek yang akan diperiksa meliputi kepatuhan terhadap prosedur operasi standar (SOP), kompetensi personel penyelamat, serta kesiapan peralatan seperti kapal, pesawat, helikopter, dan perlengkapan lainnya yang digunakan dalam operasi penyelamatan.
Kusworo turut menyampaikan belasungkawa mendalam atas kejadian tragis ini dan berharap korban hilang, seorang jurnalis televisi, dapat segera ditemukan.
Ledakan terjadi pada tengah malam saat tim SAR gabungan tengah melakukan operasi penyelamatan terhadap dua nelayan yang kapalnya mengalami mati mesin di perairan tersebut.
Baca Juga: Komdigi Tegaskan Sanksi bagi Platform Digital yang Menyebarluaskan Konten Pornografi
Tiga korban meninggal dunia diidentifikasi sebagai Bharatu Mardi Hadji dari Ditpolairud Polda Maluku Utara, serta dua anggota Basarnas, Fadli M Malagapi dan M. Riski Esa.
Sementara itu, seorang jurnalis Metro TV bernama Sahril Helmi masih dalam pencarian. Tujuh orang lainnya selamat dan telah mendapatkan perawatan medis setelah dievakuasi oleh kapal KM Cantika Lestari 10 yang kebetulan melintas di sekitar lokasi kejadian.