KALTENGLIMA.COM - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyebut bahwa arus mudik Lebaran 2025 berpotensi dimulai lebih awal dari perkiraan, yakni sejak 21 Maret 2025.
Hal ini disebabkan oleh kebijakan Work from Anywhere (WFA), yang memungkinkan masyarakat untuk bepergian lebih fleksibel dan menghindari kepadatan saat puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada 28–30 Maret 2025.
Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan langkah-langkah seperti rekayasa lalu lintas yang akan dikoordinasikan oleh kepolisian.
Baca Juga: Aparat Perketat Perbatasan Usai Isu Pelaku Ledakan Bom di Thailand Kabur ke Malaysia
Selain itu, Kemenhub juga akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menangani titik-titik rawan kemacetan, seperti pasar tumpah dan perlintasan kereta api.
Lebaran 2025 diprediksi akan menjadi salah satu momen mudik terbesar, dengan jumlah pemudik yang diperkirakan mencapai 146,48 juta orang.
Mayoritas pemudik diprediksi akan menggunakan kendaraan pribadi (23 persen). Berdasarkan survei, daerah asal pemudik terbanyak berasal dari Jawa Barat, sementara tujuan utama pemudik adalah Jawa Tengah.