KALTENGLIMA.COM - Pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah temukan 393 peluru dan 16 granat aktif. Granat dan peluru tersebut diduga peninggalan Perang Dunia (PD) II.
"Dari hasil pemeriksaan barang bukti, granat masih aktif sehingga untuk sementara dipindahkan dan diamankan pada lokasi kosong di sebuah kebun," ungkap Kasubdi PIDM Polres Flores Timur, Iptu Anwar Sanusi.
Sanusi menyebutkan granat tersebut untuk sementara akan diamankan di lokasi yang jauh dari permukiman di kebun warga Desa Konga, Kecamatan Titehena. Granat dan ratusan peluru tersebut dijaga ketat oleh petugas sembari menunggu tim penjinak bom dari Polda NTT di Kupang.
Baca Juga: Apple Luncurkan IPhone Tipisnya, Ini Kelebihan dan Kekurangan iPhone 17 Air
Disisi lain, tim penjinak bom (Jibom) dari Sat Brimob Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, sampai di lokasi hunian sementara penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pukul 13.00 Wita, Selasa siang.
"Barang bukti tidak dibawa ke Maumere, karena diduga masih aktif sehingga perlu dilakukan koordinasi untuk mendatangkan tim dari Sat Brimobda NTT untuk proses disposal (pemusnahan)," katanya.
Granat dan peluru yang diduga bekas peninggalan PD II tersebut ditemukan oleh pengungsi ketika menggali tanah untuk septic tank. Granat tangan jenis Inert WWII Tipe 97 asli buatan Jepang dengan sekring dan tali tarik sebanyak 16 buah. Kemudian, amunisi kaliber 6,5 MM sebanyak 393 buah yang digunakan untuk senjata Arisaka Type 38 atau senjata rim semi Jepang pada masa PD II.
Baca Juga: Agar Nutrisinya Tak Hilang, Ini Tips Menyimpan dan Memanaskan Makanan Saat Lebaran