KALTENGLIMA.COM - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menunjukkan aktivitas tinggi dalam 24 jam terakhir hingga Senin, 28 April dini hari.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan terjadi 60 kali guguran lava pijar ke arah barat daya, yakni menuju Kali Bebeng, Kali Krasak, dan Kali Putih dengan jarak luncur maksimal mencapai 1.900 meter.
Selama periode pemantauan dari Minggu (27/4/2025) hingga Senin dini hari, tercatat 121 kali gempa guguran dengan amplitudo antara 2 hingga 19 milimeter dan durasi berkisar 37,81 hingga 184,3 detik, serta 125 kali gempa hybrid atau fase banyak.
Baca Juga: Polda Riau Sasar Pelaku Lain yang Terlibat dalam Penyelundupan 12,82 Kg Sabu ke Surabaya
Cuaca di sekitar gunung terpantau cerah hingga mendung, sementara asap kawah bertekanan lemah berwarna putih teramati membumbung tipis setinggi 10 hingga 50 meter di atas puncak. Status Merapi masih berada di level III atau siaga.
BPPTKG menegaskan bahwa potensi bahaya saat ini meliputi guguran lava dan awan panas di sektor selatan–barat daya, dengan radius hingga 7 kilometer ke arah Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng, serta potensi di sektor tenggara melalui Sungai Woro dan Gendol.
Masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas di area berbahaya dan tetap waspada terhadap kemungkinan awan panas guguran maupun lahar hujan, serta mengantisipasi dampak abu vulkanis apabila terjadi erupsi.