KALTENGLIMA.COM - Tim Pengawas Haji DPR RI mengungkapkan bahwa Pemerintah Arab Saudi mempertanyakan tingginya angka kematian jemaah haji asal Indonesia pada tahun 2025.
Hal ini disampaikan oleh anggota Timwas DPR RI, Edy Wuryanto, yang menyebut pihak Arab Saudi bahkan melontarkan pertanyaan tajam, mempertanyakan alasan Indonesia mengirim jemaah yang berisiko tinggi meninggal dunia saat menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Edy menilai bahwa tingginya angka kematian tersebut menunjukkan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap proses skrining kesehatan calon jemaah.
Baca Juga: Pj Bupati Barut Indra Gunawan Pimpin Rakor Dorong Percepatan Realisasi Anggaran 2025
Ia menekankan bahwa Kementerian Kesehatan dan seluruh jajarannya, termasuk di tingkat daerah, harus memperketat seleksi kesehatan.
Penilaian kondisi fisik calon jemaah harus menjadi syarat utama, khususnya bagi lansia atau mereka yang mengidap penyakit berat yang diperkirakan tidak sanggup menjalani seluruh rangkaian ibadah haji.
Ia juga menyarankan agar skrining kesehatan dilakukan mendekati waktu keberangkatan, bukan hanya saat pendaftaran yang bisa terjadi satu dekade sebelumnya.
Baca Juga: Legislator Mura Dorong Penyebaran Nakes Tersebar Merata, Ini Harapannya
Dalam kasus calon jemaah yang kesehatannya tidak memadai, Edy mengusulkan agar kursi mereka bisa dialihkan kepada keluarga atau kerabat.
Menurutnya, lebih dari 200 jemaah Indonesia yang meninggal di Tanah Suci menjadi alarm penting bahwa keselamatan jemaah merupakan tanggung jawab kolektif sekaligus upaya menjaga nama baik bangsa di mata dunia.