KALTENGLIMA.COM - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mencatat sekitar 500 warga negara Indonesia (WNI) berada di Iran dan Israel saat konflik antar kedua negara meningkat sejak Jumat pekan lalu.
Berdasarkan data terkini, terdapat 386 WNI di Iran, sebagian besar merupakan pelajar dan mahasiswa yang tinggal di Kota Qom, serta 194 WNI di Israel, kebanyakan merupakan peserta magang pendidikan di Kota Rafah.
Menurut Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, pihaknya bersama KBRI Teheran dan KBRI Amman terus memantau situasi dan telah berkomunikasi langsung dengan para WNI.
Baca Juga: Fakta Menarik Negara Singapura yang Jarang Orang Tahu!
Hingga saat ini, tidak ada laporan WNI yang menjadi korban dalam konflik tersebut.
Beberapa WNI yang sedang melakukan perjalanan singkat mengalami kendala akibat penutupan wilayah udara dan pembatalan penerbangan oleh sejumlah negara dan maskapai.
Salah satunya adalah 42 WNI peziarah di Yerusalem yang semula akan keluar melalui Bandara Ben Gurion, namun harus dialihkan melalui jalur darat ke Yordania dengan bantuan KBRI Amman, dan kini telah kembali ke Indonesia.
Baca Juga: Pengadilan Tipikor Lanjutkan Persidangan Kasus Korupsi yang Libatkan PT Taspen
Selain itu, delapan jemaah haji asal Indonesia yang datang dari Inggris juga sempat tertahan di Amman, namun sudah berhasil kembali ke Inggris.
Dua peziarah WNI di Kota Qom yang berencana pulang melalui Bandara Teheran pun dialihkan ke Pakistan melalui jalur darat.
Untuk mengantisipasi kemungkinan memburuknya situasi, KBRI Teheran telah menyusun rencana kontijensi dan menetapkan status siaga 2 sejak tahun lalu.
Baca Juga: Pengadilan Tipikor Lanjutkan Persidangan Kasus Korupsi yang Libatkan PT Taspen