KALTENGLIMA.COM - Basarnas mengerahkan sembilan unit kapal dalam operasi pencarian terhadap puluhan penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali.
Kapal feri tersebut sebelumnya berangkat dari Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk di Bali sebelum akhirnya mengalami kecelakaan laut pada Rabu malam, 2 Juli.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, menjelaskan bahwa pencarian dilakukan bersama tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, dan unsur SAR laut lainnya.
Baca Juga: Aliran Listrik Tak Kunjung Menyala, Warga Desa Karamuan Adukan Kontraktor ke DPRD Barito Utara
Hingga pukul 08.00 WIB, sebanyak 23 penumpang telah ditemukan dalam kondisi selamat, empat orang dinyatakan meninggal dunia, dan seluruh korban yang berhasil dievakuasi telah dibawa ke rumah sakit terdekat.
Beberapa korban selamat diketahui menyelamatkan diri dengan sekoci, sementara yang lainnya dibantu oleh kapal lain yang kebetulan melintas di lokasi kejadian.
Nanang mengatakan bahwa kondisi cuaca di area pencarian cukup mendukung, meskipun gelombang laut masih relatif tinggi. Para penyintas sementara ini ditangani oleh tim SAR gabungan dan pihak ASDP di Pelabuhan Gilimanuk.
Baca Juga: Grup Band Nidji Dan Artis KDI, Meriahkan Malam Puncak HUT ke-75 Barut Dan HUT ke-79 Bhayangkara
Pencarian terhadap 38 orang lainnya yang masih hilang terus berlanjut dan akan diperluas jika pada hari ini mereka belum berhasil ditemukan.
Kapal KMP Tunu Pratama Jaya sendiri dilaporkan tenggelam pada pukul 23.35 WIB, sekitar 40 menit setelah berangkat dari Pelabuhan Ketapang pukul 22.56 WIB. Berdasarkan data manifest, kapal tersebut mengangkut 53 penumpang, 12 kru, serta 22 unit kendaraan.
Sebagai langkah pencegahan ke depan, Basarnas telah memberikan rekomendasi kepada ASDP Ketapang-Gilimanuk untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperketat standar keselamatan pelayaran di jalur penyeberangan tersebut.