KALTENGLIMA.COM - Bandara Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), resmi ditutup sementara setelah hasil paper test pada Senin, 7 Juli 2025, menunjukkan adanya paparan abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo, Ceppy Triono, menyatakan bahwa penutupan tersebut telah diumumkan secara resmi melalui NOTAM, berlaku mulai pukul 18.00 WITA hingga pukul 07.00 WITA keesokan harinya.
Sebagai dampaknya, total 15 penerbangan terganggu, terdiri dari tujuh kedatangan dan delapan keberangkatan yang harus dibatalkan atau ditunda.
Baca Juga: Eks Wali Kota Palembang Harnojoyo Terseret Kasus Korupsi Proyek Pasar Cinde
Otoritas bandara akan terus melakukan paper test berkala untuk memastikan kondisi udara di sekitar Bandara Komodo benar-benar aman dari sebaran abu sebelum bandara dibuka kembali.
Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Seran, menuturkan bahwa abu vulkanik telah menyebar ke wilayah udara Manggarai Barat dan bahkan mulai turun ke permukaan tanah.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, menggunakan masker saat terjadi hujan abu, serta terus mengikuti informasi resmi dari BMKG dan pihak berwenang.
Baca Juga: Dalam Kurun Enam Jam, Gunung Lewotobi Laki-Laki Letus Dua Kali
Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami erupsi besar pada pukul 11.05 WITA dengan kolom abu mencapai ketinggian 18.000 meter.
Kolom abu tebal terpantau berwarna kelabu hingga hitam, mengarah ke utara, timur laut, dan barat laut, serta terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi sekitar enam menit 26 detik.