KALTENGLIMA.COM - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Arifatul Choiri Fauzi menyebutkan pihaknya tengah mengkaji terkait dampak game Roblox yang digandrungi anak-anak. Arifatul menyebut kementeriannya melakukan koordinasi dengan Kemkomdigi dan Kemendikdasmen mengenai ini.
"Sedang, sedang (dikaji). Kita dengan Komdigi juga, dengan Mendikdasmen juga saling koordinasi," ungkap Arifatul menjawab pertanyaan wartawan di Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Senin (18/8/2025).
Arifatul mendukung game Roblox sebaiknya diperbaiki. Tetapi, jika dampak negatifnya sudah terlalu besar, dia tak menutup kemungkinan platform permainan tersebut bisa diblokir.
Baca Juga: BPBD Laporkan 204 Bangunan Rusak Akibat Gempa di Poso
"Mungkin kalau masih bisa diperbaiki, bisa diperbaiki itu akan lebih baik. Tapi kalau memang sudah dinilai sangat mengganggu dan berdampak negatif, ya ada baiknya mungkin ditutup atau diblokir ya. Tapi kita lihat dulu lah, dikaji dulu," tuturnya.
Arifatul mengaku banyak mendengar aduan masyarakat mengenai game Roblox. Disebutkan bahwa permainan tersebut telah menimbulkan beberapa dampak negatif, seperti anak menjadi malas.
"Kalau kita lihat dari pendapat masyarakat, memang banyak yang menghendaki untuk diblokir. Karena memang bagaimanapun itu dampaknya sangat berpengaruh untuk anak-anak," ungkap Arifatul.
Baca Juga: HUT RI, Pemkab Murung Raya Serahkan Paket Sembako
"Terutama untuk anak-anak ya. Karena kalau kita lihat mereka tuh sampai lupa aktivitas yang lainnya karena terfokus pada game itu," sambungnya.
Di sisi lain, dia menilai game Roblox mengandung kekerasan yang tentunya sangat berbahaya bagi anak. Terlebih menurutnya, banyak anak yang belum bijak menggunakan gawai.
"Kalau sesuatu yang berdampak pada menimbulkan kekerasan itu sangat membahayakan. Karena anak-anak kita ini kan kadang belum bijak dalam menggunakan gadget ya," pungkasnya.
Baca Juga: Anak Ridwan Kamil Dicurigai Pindah Agama Karena Hal Ini
Sebelumnya, game Roblox menjadi perhatian publik setelah permainan itu disorot Mendikdasmen, Abdul Mu'ti. Abdul Mu'ti sempat melarang siswa bermain game Roblox karena dinilai mengandung kekerasan. Menurutnya, anak usia SD belum mampu membedakan dunia nyata dan rekayasa.
"Dengan tingkat kemampuan mereka yang masih belum cukup, kadang-kadang mereka meniru apa yang mereka lihat," ujar Mu'ti.