KALTENGLIMA.COM - Ketua Umum Partai Buruh, Said Iqbal, menyampaikan bahwa pihaknya siap menurunkan tiga hingga lima juta buruh di seluruh Indonesia melalui aksi mogok nasional jika enam tuntutan yang mereka sampaikan di depan Gedung DPR/MPR RI tidak ditanggapi.
Ia menegaskan bahwa aksi pada Kamis ini merupakan langkah awal, dan bila diabaikan, gelombang aksi yang lebih besar akan kembali digelar.
Bahkan, ia membuka ruang bagi mahasiswa untuk melanjutkan perjuangan tersebut bersama kaum buruh.
Baca Juga: Polda Metro Ingatkan Unjuk Rasa Boleh Hanya Sampai Jam 6 Sore
Dalam orasinya, Said Iqbal memaparkan enam tuntutan buruh yang menjadi dasar aksi. Pertama, menghapus sistem outsourcing dan menolak kebijakan upah murah.
Kedua, menghentikan pemutusan hubungan kerja (PHK) serta mendesak pemerintah segera membentuk satuan tugas khusus untuk menangani PHK. Ketiga, melakukan reformasi pajak perburuhan.
Tuntutan berikutnya yaitu mengesahkan RUU Ketenagakerjaan tanpa konsep Omnibus Law, mengesahkan RUU perampasan aset untuk memberantas korupsi, serta merancang ulang sistem Pemilu 2029 agar dapat melahirkan pemimpin yang bersih.
Baca Juga: Perkuat Iklim Investasi, DPRD Mura Hadiri Forum Sinergitas Produk Hukum Daerah–Pusat
Sebelumnya, Said Iqbal mengklaim aksi ini diikuti sekitar 5.000 buruh dari wilayah Jabodetabek dan Karawang.
Partai Buruh bersama Koalisi Serikat Pekerja bergabung dengan 74 elemen gerakan buruh dalam unjuk rasa tersebut.
Menurutnya, aksi serupa juga berlangsung serentak di berbagai daerah, seperti Bandung, Makassar, Aceh, Serang, Surabaya, Semarang, Medan, Lampung, Kepulauan Riau, hingga Morowali.
Baca Juga: Wakil Rektor Beberkan Dwi Hartono Makelar Penerimaan Mahasiswa Baru Unissula
Ia menambahkan bahwa aksi ini tidak hanya digerakkan oleh buruh, tetapi juga oleh mahasiswa serta elemen masyarakat lainnya.