KALTENGLIMA.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat tetap tenang menyusul gempa berkekuatan magnitudo 7,6 yang terjadi di barat laut Pulau Karatung, Kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pada Jumat (10/10) pukul 08.43 WIB.
Menurut Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Muhammad Zulkifli, pusat gempa berada lebih dekat ke wilayah Mindanao, Filipina.
Meski demikian, BMKG tetap mengeluarkan peringatan dini tsunami dengan status “waspada” untuk sejumlah wilayah di Sulawesi Utara dan sekitarnya.
Baca Juga: Mendagri Beri Teguran ke Gubernur yang Protes Pemotongan TKD 2026
Zulkifli menjelaskan bahwa lokasi gempa berada sekitar 287 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Kepulauan Talaud. Status “waspada” berarti potensi tinggi gelombang tsunami berada di bawah 0,5 meter.
Jika gelombang tersebut benar terjadi, daerah yang berpotensi terdampak meliputi Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung, dan Kota Manado.
Ia menegaskan bahwa BMKG terus memperbarui informasi terkait kondisi pascagempa dan perkembangan potensi tsunami secara berkala.
Baca Juga: Menko Kumham Imipas sebut RI Tak Akan Berikan Visa ke Atlet Senam Israel
BMKG juga mengimbau masyarakat agar tidak panik dan menghindari penyebaran informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Zulkifli menekankan bahwa masyarakat sebaiknya memantau informasi resmi dari BMKG untuk memastikan keakuratan data.
Ia menambahkan bahwa karena pusat gempa berada cukup jauh, dampak terhadap wilayah Indonesia diperkirakan tidak signifikan. “Warga tidak perlu khawatir, apalagi statusnya hanya waspada. Semoga tidak ada tsunami yang terjadi,” ujarnya.