KALTENGLIMA.COM - Romo Kristo sebagai perwakilan keluarga karyawati yang disekap pengurus panti jompo di Bogor Utara, Kota Bogor, menyebutkan penyebab dugaan penyekapan tersebut. Dia mengatakan korban disekap karena bercanda menyembunyikan tempat makan milik teman sesama pegawai.
"Mengenai penyebabnya, permasalahan berawal dari hal sepele, bercanda dan saling sembunyi tempat makan. Rupanya, kejadian itu dilaporkan ke pimpinan (pengurus panti). Dari situ, pimpinan mengambil tindakan yang katanya untuk pembinaan, tetapi ternyata melampaui batas kemanusiaan," ungkap Romo Kristo kepada wartawan.
Kristo menduga tak hanya disekap, korban juga mengalami kekerasan lain. Menurutnya, korban diduga mengalami masalah di kakinya karena dihukum squat jump sebanyak 300 kali.
Baca Juga: Lantik Bupati Barito Utara Shalahuddin, Agustiar Sabran Tekankan Prioritas Pembangunan dan Sinergi
"Ada dugaan penyiksaan karena salah satu anak terlihat pincang, jalannya setengah mati, karena disuruh squat jump 300 kali dan disekap di dalam ruangan sendiri. Itu yang sedang diproses sekarang," sambungnya.
Kristo menyebut, terdapat dua pegawai wanita yang diduga mengalami penyekapan di panti jompo. Salah satu korban disebut disekap dalam kamar kosong selama dua malam.
"Yang mengalami penyekapan sebenarnya ada dua orang. Satu di antaranya sekarang sedang dirawat di rumah sakit dan telah divisum. Sedangkan satu lagi sudah pulang lebih dulu dan dalam satu-dua hari ke depan proses hukumnya akan ditindaklanjuti oleh kepolisian," ujar Kristo.
Baca Juga: 4 Damkar Dikerahkan Usai Kebakaran Melahap Bengkel-Warung Madura di Bekasi
Dia berharap pihak kepolisian bisa menangani kasus tersebut secara profesional. Menurutnya, semua pekerja berhak diperlakukan secara manusiawi apapun profesinya.
"Kita berharap pihak kepolisian bisa menangani kasus ini secara profesional, sehingga memberi efek jera, bagi siapa pun yang menerima tenaga kerja. Semua pencari kerja, apapun profesinya, harus diperlakukan dengan baik dan diperlakukan secara manusiawi," katanya.
Disisi lain, Kapolsek Bogor Utara AKP Enjo Sutarjo membenarkan adanya kejadian tersebut. Dia menyebut korban juga telah melaporkan terkait dugaan penyekapan.
Baca Juga: Anggota DPR F-PDIP Beri Kuliah Master di Kampus AS: Bahas Konferensi Asia-Afrika
"Iya, terkait itu kasusnya sedang ditangani. Korban sudah lapor, laporannya (terkait) dugaan penyekapan. Kalau penganiayaan nggak ada, nggak ada (laporan) penganiayaan," tutur AKP Enjo ketika dimintai konfirmasi.