KALTENGLIMA.COM - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, memberikan tanggapan atas hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menemukan kandungan mikroplastik dalam air hujan di berbagai kota besar di Indonesia.
Ia meminta BRIN bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan kajian lanjutan secara ilmiah dan menyampaikan hasilnya dengan komprehensif agar masyarakat memperoleh pemahaman yang tepat tanpa menimbulkan kepanikan.
Netty menilai penting adanya penjelasan lebih rinci mengenai tingkat risiko dan dampaknya terhadap kesehatan manusia, terutama bagi kulit dan sistem pernapasan.
Baca Juga: Pasca OTT di Riau, KPK Tetapkan Abdul Wahid sebagai Tersangka Korupsi
Menurutnya, temuan mikroplastik dalam air hujan harus menjadi peringatan bagi pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat pengendalian polusi plastik.
Ia menekankan bahwa persoalan ini tidak hanya berkaitan dengan lingkungan, tetapi juga menyangkut kesehatan publik yang memerlukan perhatian lintas sektor.
Netty juga mendorong pemerintah untuk meningkatkan edukasi publik tentang cara melindungi diri dari paparan mikroplastik, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, pekerja lapangan, dan masyarakat perkotaan.
Baca Juga: LPSK Bantah Keluarkan Surat atau Kebijakan Pencairan Dana Indosurya
Ia mencontohkan langkah sederhana seperti mencuci kulit setelah terkena hujan, menggunakan pelindung saat beraktivitas di luar ruangan, serta mengurangi penggunaan plastik sekali pakai yang menjadi sumber utama mikroplastik.
Netty menegaskan bahwa isu mikroplastik tidak dapat dipisahkan dari persoalan kesehatan dan lingkungan sehingga diperlukan kolaborasi antar kementerian untuk memperkuat riset, pemantauan, dan kebijakan pengendalian polusi plastik.
Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya kerja bersama lintas kementerian guna memastikan udara, air, dan tanah di Indonesia bebas dari partikel berbahaya sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.
Baca Juga: DPR Beri Lampu Hijau Tambahan Dana Rp2 Triliun bagi KKP
Sebelumnya, BRIN melalui penelitian yang dipimpin oleh Profesor Muhammad Reza Cordova sejak 2022 mengungkap bahwa mikroplastik ditemukan di seluruh sampel air hujan yang dikumpulkan di Jakarta.
Partikel tersebut umumnya berupa fragmen plastik kecil dan serat sintetis yang berasal dari bahan seperti poliester, nilon, polietilena, polipropilena, hingga polibutadiena, dengan rata-rata sekitar 15 partikel mikroplastik per meter persegi per hari di kawasan pesisir ibu kota.