KALTENGLIMA.COM - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa percepatan reformasi di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menjadi prioritas pemerintah, dengan target perubahan nyata pada kinerja dan sistem pengawasan sudah dapat dirasakan pada Maret 2026.
Komitmen tersebut disampaikan saat peresmian alat pemindai peti kemas di Terminal 3 dan Terminal Mustika Alam Lestari, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, sebagai bagian dari upaya memperkuat pengawasan dan mendorong transformasi digital.
Menurutnya, reformasi Bea Cukai tidak dapat lagi ditunda karena berkaitan langsung dengan kepercayaan publik, kelancaran arus barang, serta optimalisasi penerimaan negara.
Baca Juga: Kasus Pengeroyokan di Kalibata, Matel Tewas Usai Motor Pelaku Hendak Ditarik
Pemerintah akan memaksimalkan pemanfaatan teknologi pemindai peti kemas yang terintegrasi dengan sistem kecerdasan artifisial terpusat guna menekan potensi kebocoran, namun tetap menuntut agar tidak ada hambatan dalam pelaksanaannya.
Purbaya menekankan bahwa pembenahan ini tidak hanya menyangkut teknologi, tetapi juga perubahan sikap, perilaku, dan kinerja aparatur Bea Cukai di lapangan, sehingga pengawasan dapat berjalan lebih ketat tanpa mengorbankan kecepatan, transparansi, dan kualitas layanan bagi pelaku usaha.
Sebagai bentuk akuntabilitas, pemerintah juga berjanji akan membuka perkembangan reformasi tersebut kepada publik dan media.