KALTENGLIMA.COM - Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan jajaran menteri terkait untuk segera menyelesaikan pembangunan hunian sementara dan hunian tetap bagi para pengungsi terdampak banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, serta Sumatera Barat.
Arahan tersebut bertujuan agar para korban bencana dapat segera menempati tempat tinggal yang layak.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan, perintah itu disampaikan Presiden Prabowo dalam rapat terbatas yang digelar di kediaman pribadinya di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, pada Minggu, 14 Desember.
Baca Juga: Menhub Dudy Cek Kesiapan Jalur Kereta Rawan Banjir di Semarang Jelang Nataru
Presiden menegaskan bahwa pembangunan huntara dan huntap bagi seluruh warga terdampak di wilayah Sumatera harus dipercepat penyelesaiannya.
Instruksi tersebut merupakan tindak lanjut dari rangkaian kunjungan langsung Presiden Prabowo ke sejumlah daerah terdampak bencana sepanjang Desember 2025, termasuk wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Dari hasil peninjauan tersebut, Presiden menerima laporan bahwa puluhan ribu rumah warga mengalami kerusakan akibat bencana alam.
Baca Juga: Perizinan Rampung Usai 35 Tahun, Gereja HKBP Pondok Kelapa Diresmikan Pramono
Dalam rapat koordinasi bersama pemerintah daerah dan instansi terkait, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto melaporkan bahwa lebih dari 30.000 rumah warga terdampak banjir bandang dan longsor.
BNPB mengusulkan pembangunan hunian sementara dilakukan oleh satuan tugas TNI-Polri, sementara hunian tetap ditangani Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.
BNPB juga mengajukan anggaran pembangunan hunian tetap sebesar Rp60 juta per unit, sedangkan hunian sementara dialokasikan Rp30 juta per unit.
Baca Juga: Perizinan Rampung Usai 35 Tahun, Gereja HKBP Pondok Kelapa Diresmikan Pramono
Hunian sementara tersebut dirancang dengan luas sekitar 36 meter persegi dan dilengkapi fasilitas dasar seperti kamar tidur, MCK, serta ruang pendukung lainnya.