KALTENGLIMA.com - Beberapa waktu lalu, fakta baru ditemukan dari mi instan produk Indonesia diduga mengandung bahan yang berbahaya.
Negara Taiwan melaporkan ada dua produk mi instan yang bisa memicu kanker yang salah satunya berasal dari Tanah Air, yakni Indomie rasa Ayam Spesial.
Baca Juga: Hasil Final Badminton Asia Championship 2023: Tai Tzu Ying Juara Tunggal Putri
Dalam inspeksi yang dilakukan, ditemukan bahwa ada kadar etilen oksida yang melebihi batas dalam dua produk mi instan tersebut.
Dilansir dari detikcom, Taiwan menemukan bahwa mi yang menjadi perbincangan ini mengandung etilen oksida. Bahan ini dinilai berbahaya karena bisa pemicu kanker.
Akibatnya, Kemenkes Taiwan meminta para pengecer menarik produk mi instan tersebut dari toko-tokonya. Sementara itu, para importir produk bakal dikenakan denda antara 60 ribu dolar Taiwan atau setara Rp29 juta hingga maksimal 200 juta dolar Taiwan atau setara Rp97 triliun.
Temuan tersebut dari hasil pemeriksaan acak terhadap 30 produk mi instan yang dijual di supermarket dan toko-toko di sana. Produk yang diuji terdiri dari 25 produk impor dan lima produk dalam negeri.
Baca Juga: Catat! Dinkes Imbau Warga Hadapi Cuaca Panas
Untuk mengenal etilen oksida lebih dalam, mari simak penjelasannya.
1. Etilen oksida bersifat karsinogen
Dikutip dari Cancer.gov, etilen oksida dalam keadaan suhu kamar merupakan gas yang tak memiliki warna dan memiliki aroma yang manis Etilen oksida dikaitkan sebagai zat karsinogenik atau zat yang dapat menyebabkan kanker.
Limfoma dan leukemia menjadi dua jenis kanker yang paling sering dilaporkan terkait dengan paparan etilen oksida. Selain itu, etilen oksida juga dikaitkan dengan risiko kanker perut dan payudara.
Baca Juga: Lim Ji Yeon dan Lee Do Hyun Terciduk Tengah Berkecan di Sebuah Restaurant
2. Digunakan sebagai pestisida
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) menjelaskan etilen oksida atau EtO merupakan pestisida yang digunakan sebagai fumigasi. Dalam jumlah yang kecil, etilen oksida juga digunakan sebagai bahan pensteril.