nasional

Belajar dari Papua, Melibatkan Masyarakat Adat dalam Ekowisata itu Penting

Selasa, 22 Februari 2022 | 09:45 WIB
Teks foto: istimewa Charles Roring (kaos hitam) bersama-wisatawan dan warga lokal di Papua Barat (Tim Kalteng Lima 02)

kaltenglima.com-Ekowisata menjadi salah satu konsep yang diusung untuk menawarkan pengalaman berwisata dengan mengedepankan aspek keberlanjutan.

Pilihan destinasi ekowisata juga memungkinkan pengunjung untuk melihat langsung satwa liar di habitat asli mereka dan mengenal kearifan lokal masyarakat adat yang masih terjaga.

Konsep Desa Ekowisata banyak dikembangkan di sejumlah daerah. Salah satunya adalah di Papua. Berbeda dengan di kebanyakan daerah, pengembangan desa Ekowisata di sini sepenuhnya melibatkan masyarakat adat setempat.

Untuk mengetahui potensi dan perkembangan ekowisata di Papua, the Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) melakukan wawancara dengan Charles Roring.

Pegiat wisata pengamatan burung di Kampung Kwau, Pegunungan Arfak, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat ini melibatkan masyarakat adat untuk ikut mengembangkan potensi ekowisata yang ramah lingkungan.

Keindahan alam Papua berpotensi menjadi destinasi favorit ekowisata di Indonesia. Namun, penerapannya bukan tanpa kendala. Mulai dari terbatasnya akomodasi, akses jalan, hingga alasan keamanan menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha wisata di Papua.

Pemerintah dinilai belum maksimal untuk mendukung pengelolaan konsep ekowisata.

Bagaimana awal mula Anda menginisiasi ekowisata di wilayah Papua?

Saya dulunya suka jalan-jalan, kemudian membuat blog tentang tempat-tempat yang dikunjungi. Ternyata banyak wisatawan mancanegara yang membaca karena blog ditulis dalam bahasa Inggris. Akhirnya banyak dari mereka tertarik mengunjungi Papua, terutama untuk melihat terumbu karang yang masih terjaga.

Awalnya, saya tidak terpikir untuk menawarkan jasa perjalanan berkonsep ekowisata. Karena melihat antusiasme orang untuk berkunjung ke Papua, saya memulai usaha dalam bidang ekowisata.

Bagaimana potensi ekowisata di Papua?

Papua itu punya terumbu karang terbaik di dunia. Keindahan Teluk Cendrawasih sampai Raja Ampat juga sudah mendunia. Artinya, potensi bahari Papua sangat mungkin untuk dikembangkan, ditambah dengan keanekaragaman hayati yang tidak ditemukan di daerah lain.

Tutupan hutan di Papua juga masih bagus. Dari 40-an spesies burung surga (birds of paradise), sekitar 37 spesiesnya ada di hutan Papua. Itu juga menjadi salah satu daya tarik utama wisatawan untuk berkunjung. Papua memiliki destinasi wisata berbasis alam yang unik.

Apa saja yang perlu diperhatikan dalam konsep ekowisata agar tetap mengutamakan aspek keberlanjutan lingkungan hidup?

Halaman:

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB