Pariwisata termasuk salah satu sektor yang diunggulkan. Pemerintah berupaya membangun berbagai fasilitas di lokasi wisata, tapi keterlibatan pelaku usaha ekowisata masih sangat terbatas.
Sebagai upaya untuk mendukung aksesibilitas destinasi dan pengelolaan daerah wisata, masyarakat adat juga perlu mengambil peran. Peraturan daerah terkait tarif pajak cukup memberatkan ketika usaha ekowisata masih baru dirintis. Ini juga seharusnya menjadi perhatian pemerintah untuk mendukung bangkitnya ekowisata.
Bagaimana melibatkan anak muda dalam pengembangan ekowisata?
Sejak awal mengembangkan konsep ekowisata, saya berhubungan langsung dengan masyarakat adat dengan cara manual.
Saya tidak terbiasa menggunakan komputer atau media sosial. Ketika melihat wisatawan menggunakan kamera, binokuler, atau ponsel untuk berfoto, saya akhirnya ikut menggunakan peralatan yang dapat membantu pengembangan dan promosi ekowisata.
Menurut saya, dengan perkembangan teknologi, kemauan berwirausaha, dan kesadaran menjaga lingkungan, anak muda dapat ikut mengembangkan konsep ekowisata.
Harapan Anda terkait pengembangan ekowisata di Papua?
Ekowisata telah menjadi salah satu daya tarik untuk berkunjung ke Papua. Mulai dari pengalaman wisata bahari sampai petualangan ke hutan.
Saya berharap bantuan pemerintah tidak hanya terbatas pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pelatihan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang siap mengelola potensi ekowisata di Papua.Seperti bagaimana mempersiapkan manajemen homestay, menyediakan kursus bahasa asing, dan pelatihan menjadi pemadu wisata profesional.
Peningkatan kualitas pelayanan ekowisata di Papua perlu dilakukan agar masyarakat lokal dapat terlibat langsung dan tidak hanya menjadi penonton.(***)
Artikel ini pertama kali terbit di laman https://www.ekuatorial.com/2022/02/charles-roring-melibatkan-masyarakat-adat-dalam-ekowisata-itu-penting/