KALTENGLIMA.COM - Saat ini Indonesia sangat tergantung pada kedelai impor, di sisi lain harga kedelai dunia saat ini terus meroket.
Meroketnya harga kedelai dunia itu menjadi perhatian pemerintah pusat melalui Kementrian Koperesi dan Usaha Kecelil Menengah (UKM).
Menteri Koperasi dan UMK Teten Masduki mendorong, koperasi tahu tempe untuk melakukan subtiusi bahan baku tahu dan tempe.
Hal itu diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki
menanggapi tingginya inflasi saat ini dengan menyiapkan ketersediaan pangan nasional.
"Kita perlu menyiapkan pangan kita yang lebih stabil dengan mensubstitusi beberapa komoditi yang masih kita impor,” ungkap Teten pada peringatan Hari UMKM Nasional di Ciwalk, Kota Bandung, Jumat 12 Agustus 2022.
Baca Juga: HYBE Beri Tanggapan Pernyataan Kim Garam
Menurut dia, saat ini koperasi tahu tempe kurang inovatif sementara terus-menerus Indonesia impor kedelai yang luar biasa dan setiap tahun terus naik.
“Nanti kita harus mulai ajak koperasi tahu tempe melakukan Inovasi dan menciptakan tempe dari kacang koro,” katanya.
Untuk mewujudkan hal itu, pihaknya bekerja sama dengan IPB.
“Kita akan ada gerakan, kerjasama subtitusi untuk impor kacang kedelai dengan produksi kacang koro. Kita coba dengan kerjasama
dengan IPB untuk memproduksi kacang koro,” ucapnya menambahkan.
Menurut dia, kacang koro itu sama enaknya dengan kedelai untuk tempe, kecap dan lain sebagainya. Kacang koro pun lebih produktif.
"Kami sudah menyiapkan ekosistemnya mulai dari akses pasar, akses pembiayaan. Kita perlu Kerjasama dan kita sudah hitung kebutuhan tiap daerah,”ujarnya.
Selain subtitusi kacang koro, pihaknya juga mendorong adanya minyak makan merah agar para petani sawit bisa lebih sejahtera. Mereka tidak hanya menjual minyak tapi juga bisa punya pabrik sampai pengolahan sampai minyak bakar. ***