KALTENGLIMA.COM - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap tenang dalam menyikapi masuknya cacar monyet ke Indonesia.
Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, penularan cacar monyet terjadi pada saat sudah bergejala, sedangkan Covid-19 meski tanpa gejala bisa menular kepada orang lain yang memiliki imunitas tubuh lemah.
Adapun gejala dari cacar monyet, Budi menjelaskan umumnya ditandai dengan bintik dan bernanah.
“Kalau belum keluar bintik, dia tidak menular. Sehingga menghindarinya jauh lebih mudah,” ujarnya melansir Pikiran-rakyat.com.
Budi berpendapat, jika penularan cacar monyet tidak semudah Covid-19 yang bisa menginfeksi dalam kurun waktu inkubasi virus maksimal 14 hari melalui droplet atau cairan mulut.
Sedangkan penularan cacar monyet terjadi, jika ada kontak fisik dengan pasien yang sudah terkena.
Lantas Budi mengingatkan, untuk tidak melakukan kontak fisik dengan orang yang sudah terjangkit virus cacar monyet agar tidak tertular.
"Kalau orang sakit dan sudah bintik-bintik, jangan sampai ada kontak fisik sama yagn bersangkutan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Budi meyakini masyarakat generasi era vaksinasi cacar di 1980 memiliki tingkat antibodi lebih kuat ketimbang masyarakat generasi setelahnya Karena menurutnya, vaksinasi pada era itu berlaku seumur hidup.
“Virus cacar monyet
vaksinasi sampai 1980, dan itu berlaku seumur hidup. Untuk yang sudah lahir sebelum tahun itu, harusnya masih terproteksi (dari cacar monyet), mungkin tidak 100 persen,” ujarnya.
juga memberikan komentar mengenai angka kematian dari kasus cacar monyet yang dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dari 35.000 kasus hingga sekarang telah teridentifikasi 12 orang meninggal dunia.
Menurut Budi jumlahnya tersebut sangat rendah, dan dia juga mengatakan kematian yang dimaksud bukan karena virus cacar monyet.
“Itu pun bukan meninggal karena virus Monkeypox, karena di kulit tidak bisa menyebabkan meninggal,” tukasnya. ***