KALTENGLIMA.COM - Setelah Bahan Bakar Minyak (BBM) mengalami kenaikan beberapa waktu lalu, kini kenaikan juga terjadi pada harga beras.
Salah satu penyebabnya, karena kenaikan harga gabah dan menyebab naiknya nilai tukar untuk beras.
Baca Juga: Wheein MAMAMOO Beri Kabar Kepada Penggemar yang Khawatir Tentang Kondisi Kesehatannya
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan meminta masyarakat tidak panik dengan adanya kenaikan harga beras ini.
Dikatakannya, harga gabah naik dari Rp4.400 menjadi Rp5.500 dengan alasan daerah di Jawa seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten membuat gabah.
Baca Juga: Es Teh Indonesia Viral Usai Somasi Konsumen yang Mengkritik Kadar Gula Minum, Begini Respon Netizen
Baca Juga: Hasil MotoGP Jepang 2022: Jack Miller Juara Disusul Brad Binder dan Jorge Martin
Menurutnya, pembuatan gabah dari tiga wilayah tersebut banyak diserap oleh perusahaan. "Misalnya harga dari Bulog sekian lebih, namun bisa dibantu subsidi.Jadi tidak perlu khawatir sebetulnya, sebab selisih harganya dibiayai pemerintah," kata Zulkifli Hasan dilansir dari pikiran-rakyat.com.
Pada saat ini, kata dia, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk menyelenggaran operasi asar di sejumlah wilayah.
Menurutnya, operasi pasar ini dilakukan untuk mengendalikan kenaikan harga beras.
Baca Juga: dr Ema Surya Pertiwi Ungkap Manfaat dan Efek Samping KB Suntik
"Cadangan beras pemerintah (CBP) saat ini yang ada di gudang milik Perum Bulog mencapai mencapai 500 ribu ton, sehingga masih akan mampu mencukupi kebutuhan akhir tahun," ujar Zulkifli Hasan.
Bagaimana mengatasi mahalnya harga beras yang mungkin akan sulit didapatkan masyarkat? menurut Zulkifli Hasan pihaknya akan melakukan impor apabila dibutuhkan.