KALTENGLIMA.COM -Berdasarkan data dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), pada 2020 Indonesia berada di peringkat 5 negara penghasil singkong terbesar di dunia.
Total produksi singkong Indonesia mencapai 18,3 juta ton walau masih terpaut cukup jauh dari peringkat teratas yakni Nigeria, dengan total produksi hingga 60 juta ton.
Baca Juga: Jamie di Konfirmasi Berkencan dengan Goo Min Chul
Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan, saat ini Indonesia memiliki produk olahan singkong sebagai pengganti gandum.
Produk olahan yang dimaksud adalah tepung singkong yang setara dengan tepung terigu, yang diberi nama Mocaf (Modified Cassava Flour).
Sebagai opsi alternatif yang sangat baik mengingat ini bisa jadi tambahan persediaan sehingga mampu hadapi krisis pangan dari persediaan langka hingga harga gandum yang tinggi.
Baca Juga: Tepis Isu Suap, Ekuador Kalahkan Tuan Rumah dengan Skor 2-0 di Piala Dunia 2022
Baca Juga: Jadi Sejarah Baru, FIFA Libatkan Perempuan Jadi Wasit Piala Dunia 2022
"Sebuah upaya win-win solution untuk dunia," ujar Prabowo Subianto melalui keterangan resminya.
Melansir suaramerdeka.com debgan judul Benarkah Singkong Solusi Hadapi Krisis Pangan Global? Begini Pemaparan Prabowo Subianto
Prabowo Subianto menyampaikan, singkong dan produk olahannya bisa menjadi penyelamat ketika dunia dihadapkan dengan ancaman krisis pangan secara global kelak.
Baca Juga: Hasil Final Australian Open 2022 : Gregoria Mariska Tunjung Kandas di Tangan An Se Young
Ke depannya, Menhan menargetkan Indonesia menjadi peringkat pertama eksportir tepung terigu berbahan dasar singkong.