KALTENGLIMA.com, Muara Teweh -Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Barito Utara (Barut) melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Managemen PT Medco dan PT Mirah Ganal Energi (MGE).
Pihak eksekutif Barito Utara hadir dalam RDP dipimpin Staf ahli Bupati, Hery Jhon Setiawan, Kadis PUPR Iman Tofik, dan dua Camat Lahei dan Lahei Barat.
Baca Juga: Cek! 7 Kategori Honorer ini Terancam tidak Lolos Dalam PPPK dan CPNS, Simak Penjelasannya
Dalam RDP Warga dari 7 desa yang ada di Kecamatan Lahei Kabupaten Barito Utara mempertanyakan kapan realisasi perbaikan jalan milik pemerintah daerah yang di kelola Perusda Batara Membangun, diperbaiki.
Lima kepala desa yang hadir, diantaranya, kades Bengahon, Muara Pari, Muara Inu, Jujur Baru dan Karendan.
Baca Juga: Simak 7 Manfaat Jahe untuk Kesehatan, Apa Saja?
Baca Juga: Aktris Park Soo Ryun Meninggal Dunia
"Saya selaku kepala desa Muara Inu mewakili masyarakat meminta jalan yang dikelola Perusda bisa diperbaiki. Sebab, saat ini kondisinya sangat tidak layak dilintasi. Apalagi jalan ini menjadi penghubung satu-satunya 7 desa di dalam Sungai Lahei," kata Kades Muara Inu, Hernadi dalam forum rapat, Senin 12 Juni 2023.
Lanjutnya, di tahun 2017 pihak Perusda meminta warga desa menghibahkan tanahnya untuk pembukaan jalan. Sudah diberikan oleh warga dari 7 desa. Lalu di tahun 2019, PT Mirah Ganal Energi melakukan pemasangan pipa kondensat.
Baca Juga: Sosok Cesare Casadei Bintang Muda Italia, Top Skornya Piala Dunia U-20 2023
"Kami setuju-setuju saja asal jalan itu dirawat dan diperbaiki. Tapi pada kenyataannya sampai sekarang kondisi rusak dan tidak diperbaiki. makanya kami datang kesini untuk menanyakan hal itu," tambah Hernadi.
Menjawab itu, Asianoor, Direktur Perusda Batara membangun, menjelaskan, bawah jalan sepanjang 61 km itu merupakan jalan milik pemerintah daerah. "Kami hanya bekerja mengelola dan membuka jalan itu, karena dulu diminta oleh Bupati.
Baca Juga: Polisi Ringkus Pengedar Sabu di Barito Utara, Barbuknya 52 Paket
"Tahun 2017 pembukaan jalan itu dibiayai oleh Minta Barito dengan menyumbang alat dan Perusda biaya BBM. Tapi di tahun 2019 sampai tahun 2021, PT Medco atau PT Ophire dulunya ikut berkontribusi membantu dana secara bertahap," ungkap Asinoor.
