“Kita mesti melakukan navigasi kebijakan untuk mengatasi masalah goncangan penawaran (supply shock) yang antara lain ditandai dengan gejolak harga energi,” tutur Mukhtarudin.
Diimbuhkannya, salah satu pembelajaran utama dari pendadakan strategis pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina adalah situasi politik keamanan dan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh dinamika global.
“Kenaikan harga minyak dunia juga akan menyebabkan beban subsidi untuk pembelian minyak mentah semakin berat,” beber Mukhtarudin.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat subsidi energi pada Januari 2022 mencapai Rp10,2 triliun, membengkak lebih dari empat kali lipat bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Beban subsidi ini akan semakin meningkat manakala harga minyak mentah melonjak.
“Terkait hal itu, perumusan strategi kebijakan yang bersifat komprehensif, holistik, yang selalu mengandalkan sinergitas lintas sektor harus menjadi formula andalan untuk mengatasi pendadakan strategis,” kata Mukhtarudin.
Namun demikian, Mukhtarudin berhadap agar Rusia dan Ukraina menggunakan saluran diplomatik untuk menyelesaikan konflik diantara mereka, dengan demikian stabilitas dan perdamaian akan kembali pulih.(*)
Artikel Terkait
Ratusan PNS Arab Saudi Korupsi Berjamaah, 207 Pejabat di Belasan Kementerian Pemerintah di Tahan
Teknik Casting Salah Satu yang Digemari Para Pemancing Mania, Ingin Mengetahuinya Simak Tulisan Berikut
Saat Minyak Goreng Langka, Crazy Rich Kalimantan Haji Isam Bangun Pabrik di Batulicin, Ini Kapasitasnya