Saat Minyak Goreng Langka, Crazy Rich Kalimantan Haji Isam Bangun Pabrik di Batulicin, Ini Kapasitasnya

photo author
- Minggu, 6 Maret 2022 | 11:58 WIB
Andi Syamsudin Arsyad alias Haji Isam, (Melkianus HE)
Andi Syamsudin Arsyad alias Haji Isam, (Melkianus HE)

kaltenglima.com - Nyaris semua emak-emak mengeluh soal kelangkaan minyak goreng belakangan ini. Crazy rich asal Kalimantan Selatan Andi Syamsudin Arsyad alias Haji Isam, segera merespon situasi ini. Pun tak tinggal diam merespons situasi tersebut.

Melalui PT Jhonlin Group, kelompok perusahaan miliknya, Haji Isam membangun pabrik minyak goreng berkapasitas 160 ton per hari (ton per day/TPD). Pabrik minyak goreng berada di bawah bendera unit usaha PT Jhonlin Agro Raya (JAR) Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Direktur PT JAR Zafrinal mengatakan, pabrik minyak goreng milik anak perusahaan Jhonlin Group di Sungai Dua, Batulicin, bakal memproduksi minyak goreng premium kemasan 1 liter dan 2 liter.

Harganya diperhitungkan bisa terjangkau masyarakat luas. Pembangunan pabrik yang dikerjakan PT Wijaya Karya Rekayasa konstruksi mulai 29 Juli 2021 itu ditargetkan rampung pada 29 Juli 2022.

"Pabrik minyak goreng ini merupakan fraksinasi dari pabrik refinery yang nantinya bakal mengolah 250 ton bahan baku per hari dan mampu menghasilkan 160 ton minyak goreng per hari," kata dia seperti dikutip kontan.id, Sabtu (5/3/2022).

Zafrinal menambahkan, saat ini proyek pembangunan pabrik minyak goreng menyedot tenaga kerja hingga 250 orang warga sekitar, serta nantinya saat beroperasi, pabrik yang bersistem operasi digital itu bakal menyerap 60 tenaga operasional.

"Jika pabrik beroperasi, tentu akan menciptakan lapangan kerja baru dan rencananya akan menyerap 80 persen tenaga kerja lokal," ujar dia.

Selain menciptakan lapangan kerja baru, sambung dia, pembangunan pabrik minyak goreng tersebut, juga menjadi salah satu wujud kepedulian perusahaan terhadap kelangkaan minyak goreng yang terjadi saat ini.

Keberadaan pabrik minyak goreng di Kalsel, diharapkan bakal membantu meningkatkan perekonomian dari hulu sampai hilir dalam agro industri sawit, mengingat pasar minyak goreng sangat potensial di mana kebutuhan setiap tahun terus meningkat.

Target jangka panjang JAR adalah pemenuhan kapasitas dan ekspansi kapasitas produksi, serta hilirisasi produk CPO dengan produk berkualitas. Harapannya bisa menghasilkan produk minyak goreng berkualitas yang terjangkau masyarakat," ujar Zafrinal.

GM PT JAR Mathirlan Romadhoni mengatakan, target produksi pabrik baru bakal terealisasi secara bertahap, mulai 50 ton per hari hingga nantinya mencapai kapasitas maksimum 160 ton per hari.

"Kemasan yang diproduksi adalah kemasan 0,5 liter, 1 liter dan 2 liter agar memenuhi daya beli masyarakat, mengingat pasar 0,5 liter, 1 liter dan 2 liter cukup besar. Kelebihan minyak goreng JAR adalah diproses dari lahan sawit kebun sendiri dan kualitasnya premium, sehingga harganya bakal kompetitif dan terjangkau," jelas dia.

Menurut Mathirlan, area pemasaran pada tahap awal memang diprioritaskan untuk kebutuhan masyarakat Kalsel, meski tidak menutup kemungkinan bakal berkembang ke provinsi-provinsi lain di Pulau Kalimantan.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Deni Hariadi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X