Sepotong ayam bakar dijual seharga 25 Pound Mesir. Kalau dikonversi kurang lebih Rp25 ribu. Itupun tanpa nasi dan tanpa minum. Kalau mau lengkap pakai nasi dan minumnya, harganya menjadi 40 Pound. Sedangkan bakso lengkap dengan minumnya harganya juga 40 Pound (Rp40 ribu) per porsi.
“Kebutuhan dapur sebenarnya tidak mahal. Kurang lebih saja dengan di Indonesia. Paha ayam per kilo 35 pound (Rp35.000), sayap ayam 25 Pound (Rp25.000) per kilo, telur ayam ras 2 pound (Rp2.000) per biji,” kata dia.
Reza menceritakan, selama dua tahun lebih di Kairo ia pernah sekali pulang ke Indonesia saat liburan panjang tahun lalu. Kalau sedang promo, tiket pesawat Kairo – Jakarta pulang pergi (PP) hanya Rp5 juta.
“Mungkin karena sedang pandemi covid, maskapai penerbangan mengadakan promo. Baru-baru ini tiket PP Kairo-Jakarta sekitar Rp4 Juta,” kata Reza.
Di apartemen yang sekarang ditempatinya, Reza tinggal bersama Muhammad Rizky Wahyudi asal Samarinda, M. Haikal Fikri asal Tenggarong, Ahmad Fauzi asal Tumbang Samba, Kalteng, M. Mubarak dari Balangan, Muhamad Hasanudin, dari Pelaihari Kalsel, M. Zainal Ilmi asal Amuntai, Ahmad dari Hulu Sungai Selatan, Kalsel serta Muhammad. R. Hariry dari Pangkalan Bun.
Menurut Reza di Kairo sulit menemukan unit rumah tunggal seperti kawasan perumahan di Indonesia. Yang ada cuma rumah susun yang disebut apartemen. “ Rumah tunggal itu biasanya ada di kawasan pedesaan,” ujarnya.
Kuliah di luar negeri awalnya pilihan sulit bagi Reza. Sulit karena harus terpisah ribuan mil dari orang tuanya di Indonesia. Sulit karena harus berjuang melawan rindu. Rindu yang berat.
Tetapi bagi Reza Setya Rachman, mimpi tak akan pernah menjadi kenyataan tanpa diperjuangkan. (Aris Efendi/Bersambung)
Artikel Terkait
Inilah Amalan di Malam Nisfu Sya'ban Menurut Buya Yahya
Kemuliaan Bulan Sya'ban Amal Ibadah Langsung Disebutkan Kepada Allah SWT
Bacalah Dzikir Ini, Pahalanya Sangat Besar Menurut Syekh Ali Jaber