Felicya Angelista Dituding Pro Israel Usai Unggah Video Konflik Palestina, Netizen Ramaikan Boikot Scarlett

KALTENGLIMA.COM - Felicya Angelista jadi sorotan setelah unggahannya terkait konflik antara Palestina dan Israel pada 7 Oktober 2023 lalu. 

Felicya Angelista diinilai mendukung Israel, sehingga ramai di media sosial.

Ramainya kabar miring tersebut akhirnya membuat Felicya Angelista angkat bicara. 

Baca Juga: Kafilah Murung Raya Ikut FSQ Nasional, Rahmanto Muhidin Harapkan ini

Melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, istri Caesar Hito itu menyatakan keprihatinannya atas konflik yang terjadi di Palestina. 

Dalam video itu, Felicya Angelista turut merasa prihatin dengan peperangan antara Israel dan Palestina.

Ia menginginkan adanya gencatan senjata demi menghentikan banyaknya korban berjatuhan, terutama anak-anak.

Baca Juga: Selangkah Lagi Justin Hubner Memperkuat Timnas Indonesia

"Saya Felicya Angelista, di sini saya ingin mengungkapkan isi hati saya mengenai peperangan yang terjadi antara Israel dan juga Palestina. Saya berdoa untuk adanya upaya gencatan senjata supaya terjadi perdamaian peperangan ini terhenti," ungkap istri Immanuel Caesar Hito tersebut.

"Sebagai seorang ibu, melihat anak-anak yang menjadi korban, terutama di Palestina, melihat anak-anak kecil tidak punya harapan, tidak punya masa depan. Kita harus melakukan apa yang kita bisa untuk membantu meringankan penderitaan para korban," lanjutnya.

Felicya juga menampilkan cuplikan-cuplikan video dari Israel dan Gaza saat perang. Gedung runtuh, kebakaran, hingga cuplikan video dari korban-korban yang kebanyakan anak-anak.

Baca Juga: Putusan MKMK Anwar Usman Dkk Dibacakan Hari Ini

"Tidak pernah ada perang yang baik ataupun perdamaian yang buruk. Damai itu indah, mari sama-sama kita doakan agar perang dapat dihentikan karena tidak pernah ada keuntungan dari kedua negara yang terlibat perang tetapi yang ada hanya kerugian karena orang tidak bersalah menjadi korbannya," imbuhnya.

Namun, video klarifikasi Felicya Angelista itu dianggap tidak netral oleh publik di media sosial.