KALTENGLIMA.COM - Drama Korea baru menceritakan tentang situasi ketika senjata api ilegal dan tak terlacak merajalela bertajuk Trigger baru tayang di layanan streaming Netflix pada 25 Juli 2025 kemarin.
Berjumlah 10 episode, drama ini tayang berdekatan dengan insiden penembakan ilegal yang melibatkan senjata api rakitan di Korea Selatan yang menimbulkan keresahan.
Baca Juga: Tanjung Keluang, Salah Satu Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi yang Ada di Kotawaringin Barat
Dalam insiden yang terjadi pada minggu lalu, ada seorang laki-laki menggunakan senjata api rakitan untuk menembak putranya sendiri di acara keluar di Incheon.
Karena hal ini, drama Trigger sempat batal rilis pada hari Selasa karena kejadian tersebut.
Baca Juga: Penggerebekan Sabung Ayam oleh Polres OKU Selatan, Seluruh Pelaku Melarikan Diri
“Karya ini menceritakan kisah senjata yang menjadi meluas di Korea, di mana senjata api masih ilegal. Ini merangkum pemikiran tentang 'Bagaimana jika hal-hal yang hanya kita bayangkan menjadi kenyataan',” kata sutradara Kwon Oh-seung saat konferensi pers di Hotel Naru Seoul MGallery di Distrik Mapo, Seoul, dikutip dari The Korea Times.
“Saya ingin menyampaikan penyesalan saya terkait insiden tragis itu. Namun, saya percaya hubungannya dengan Trigger berbeda. Jika Anda melihat bagaimana karakter-karakter menggunakan senjata dalam drama ini, itu mengarah pada pendekatan dan hasil yang berbeda, jadi saya harap orang-orang melihat insiden memilukan ini dan serial kami secara terpisah,” lanjut sang sutradara.
Baca Juga: Laut Banda Diguncang Gempa M 5,1, Getarannya Sampai Wakatobi
Mengingat ramai kasus tragis ini serta konflik kerusuhan yang mendalam di masyarakat Korea, sutradara mengungkapkan niatnya di balik drama ini.
“Saya menjadi terpesona oleh bagaimana orang akan berperilaku jika seseorang dengan licik mengeksploitasi situasi yang tidak stabil dengan mendistribusikan senjata,” tambahnya.
Baca Juga: Gunung Dukono Meletus Pagi Ini, Kolom Abu Capai 3.000 Meter
"Jika Anda menonton serial ini sampai akhir, saya yakin Anda tidak akan berpikir bahwa itu mengagung-agungkan kejahatan. Saya pikir Korea adalah negara yang aman untuk ditinggali karena tidak ada senjata,” tutup Kwon Oh-seung.
“Saya menjadi terpesona oleh bagaimana orang akan berperilaku jika seseorang dengan licik mengeksploitasi situasi yang tidak stabil dengan mendistribusikan senjata,” pungkasnya.
Artikel Terkait
Harga Cabai dan Bawang Alami Penurunan di Akhir Pekan
Kapasitas Lapas Pangkalpinang Meleset Dua Kali Lipat, Risikonya Melonjak
Suhu Tembus 34°C, BMKG Keluarkan Peringatan Penting
Tim SAR Berhasil Temukan Korban Tenggelam di Pantai Lampung Selatan
Soal Moge yang Disita KPK dari Rumah RK