KALTENGLIMA.COM - Mengonsumsi makanan ultra proses ternyata berisiko mempercepat penuaan biologis dan meningkatkan peluang terkena penyakit kronis.
Makanan ultra proses adalah jenis makanan yang melalui berbagai tahap pemrosesan dan sering kali mengandung bahan tambahan seperti pengawet, perasa buatan, pemanis buatan, serta rendah kandungan nutrisi. Contohnya termasuk mi instan, keripik, permen, burger, pizza, nugget, dan ayam krispi.
Sebuah studi di Amerika Serikat yang melibatkan 16.055 peserta berusia 20-79 tahun menggunakan alat “PhenoAge” untuk mengukur usia biologis. Studi ini menemukan bahwa:
Baca Juga: Makanan Sehat untuk Jantung dan Pantangannya, Jangan Sampai Salah Pilih!
1. Konsumsi makanan ultra proses mempercepat penuaan:
- Setiap peningkatan 10% konsumsi makanan ultra proses memperlebar jeda antara usia kronologis dan usia biologis sebesar 2,4 bulan.
- Individu dengan konsumsi makanan ultra proses tertinggi memiliki usia biologis 0,86 tahun lebih tua dibandingkan usia kronologisnya.
2. Risiko kesehatan meningkat:
- Peningkatan konsumsi makanan ultra proses sebesar 10% berkorelasi dengan kenaikan 2% risiko kematian dan 0,5% risiko penyakit kronis dalam dua tahun.
Baca Juga: Wabah Kolera Menyebar di Sudan Selatan, 60 Orang Meninggal
- Orang-orang yang mengandalkan makanan ultra proses sebagai sumber energi hingga 68-100% lebih rentan terhadap masalah kesehatan serius.
Dr. Barbara Cardoso dari Universitas Monash menjelaskan bahwa efek negatif makanan ultra proses tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh kualitas diet secara keseluruhan atau aktivitas fisik.
Artinya, meskipun seseorang menjaga pola makan sehat dan rutin berolahraga, konsumsi makanan ultra proses tetap memberikan dampak buruk yang signifikan terhadap penuaan biologis dan kesehatan.
Baca Juga: Ini Dia Daftar Sayuran Penurun Tekanan Darah Tinggi, Termasuk Sawi dan Brokoli
Penelitian ini memberikan alasan kuat untuk mengurangi konsumsi makanan ultra proses. Mengutamakan makanan segar dan minim proses adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan tubuh, memperlambat penuaan, dan mengurangi risiko penyakit kronis di masa depan.
Artikel Terkait
Garam Himalaya Disebut Lebih Sehat Dari Garam Dapur, Benarkah?
4 Kebiasaan Sederhana Ini Bisa Cegah Pikun dan Bikin Otak Tetap Sehat
Ini Dia Daftar Sayuran Penurun Tekanan Darah Tinggi, Termasuk Sawi dan Brokoli
Wabah Kolera Menyebar di Sudan Selatan, 60 Orang Meninggal