KALTENGLIMA.COM - Kasus bullying anak mengakibatkan jatuh korban jiwa mengundang keprihatinan dari berbagai kalangan, termasuk psikolog.
Kasus bullying pada anak baru-baru ini
membuat heboh, seorang bocah SD di Banyuwangi memilih mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Baca Juga: Jeno NCT Positif Covid-19, Semua Jadwal Ditunda
Sehingga kasus bullying ini harus menjadi refleksi bagi para orang tua agar benar-benar memperhatikan pergaulan anaknya.
Berkaca dari itu Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) Dr Wiwin Hendriani SPsi MSi mengutarakan bahwa bullying atau perundungan bisaa memberikan dampak buruk terhadap kondisi psikologis pada anak.
Menurutnya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah perundungan pada anak, simak ulasannya?.
Baca Juga: Hasil Piala Asia U-20 2023 - Korea Selatan dan Jepang Lolos ke Semifinal
Baca Juga: Catat! Rekrutmen CPNS 2023, 8 Instansi ini Bisa Pakai Berijazah SMA
Mengedukasi Anak
Dengan melakukan edukasi dengan terus memberikan pemahaman tentang perundungan kepada anak-anak, orang tua, dan pengajar. Dengan demikian, mereka akan lebih cepat mengenali tanda-tanda terjadinya perundungan. Sehingga bisa mengambil langkah yang tepat untuk menghentikannya.
Membiasakan Penghargaan Atas Keberagaman
Dengan membiasakan penghargaan atas keberagaman. Menurut Wiwin, Cara ini sangat penting untuk mendorong anak-anak supata mampu menghargai dan menghormati keberagaman.
Baca Juga: Bawa Sabu, Pria Asal Gumas Diringkus Petugas
“Termasuk perbedaan kondisi keluarga, kondisi fisik, sosial-ekonomi, dan lain-lain. Sebab perundungan atau bullying dekat dengan berbagai intoleransi, prasangka, dan diskriminasi yang mnucul akibat ketidakmampuan menghadapi keragaman sekitar,” ujar ketua Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (IPPI) itu.