Kaltenglima.com, Muara Teweh - Kaca ruang VIP bekas Bandara Beringin di Jalan Pendreh, Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah dirusak orang tak dikenal dengan cara memecahkan beberapa kaca jendela.
Dugaan sementara perusakan terjadi Minggu (24/4/2022) antara pukul 11.30-14.30 WIB. Meski begitu, tak ada barang berharga milik Dinas Perhubungan Barut yang hilang, karena semua barang sudah dipindahkan dan bangunan tersebut kosong.
Diperkirakan para pelaku masuk ke lokasi bekas Bandara Beringin, saat mengetahui penjaga sedang tak berada di tempat. Kejadian ini masih dalam penyelidikan Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor atau Polsek Teweh Tengah.
Penjaga malam di bekas Bandara Beringin Muara Teweh, Ricky Hidayat, menuturkan, sedikitnya empat kaca hitam di ruang tengah VIP pecah.
"Saya tinggalkan tempat ini Minggu sekitar pukul 11.30 WIB. Waktu kembali pukul 14.30 WIB, saya lihat kaca di bagian tengah ruangan sudah pecah. Saya tidak tahu siapa pelakunya," ujar Ricky, Senin (25/4/2022) pagi.
Menurut Ricky, saat ia bertugas jaga malam keadaan aman saja.
"Saya bertugas jaga malam. Setiap malam aman, meskipun ada anak-anak balapan liar. Mereka beraksi di lintasan bekas runway, cukup jauh dari sini. Kejadian kaca pecah bukan pada malam hari," sebut Ricky.
Ricky didampingi petugas kebersihan, Cholid, mengatakan bahwa sebelum peristiwa empat kaca pecah di ruang tengah pada hari Minggu, empat kaca di ruangan lain, termasuk kaca pintu dan kaca ventilasi WC juga pecah.
"Kalau ditotal ada delapan kaca di ruang VIP yang pecah. Kejadiannya pada hari yang berlainan. Peristiwa paling baru, empat kaca di ruang tengah pecah, " timpal Cholid.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Barut, Fery Kusmiadi, bersama Kepala Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) HM Sidik, Endang, langsung mengecek ruang VIP bekas Bandara Beringin, Senin pagi.
"Peristiwa perusakan ini sudah dilaporkan kepada polisi. Saya juga segera melaporkan kepada Bupati Barut, karena ini aset milik Pemkab Barut," sebut Fery.
Ruang VIP Bandara Beringin sekitar tahun 1990-an saat HA Dj Nihin menjadi Bupati Barut. Ruang VIP bercat putih berada di ujung kanan bangunan bandara. Sedangkan di sebelah kiri terletak bangunan ruangan keberangkatan dan kedatangan bercat kuning, karena merupakan milik Kementerian Perhubungan.
Sejak 10 September 2020, operasional bandara dialihkan ke Bandara HM Sidik di Trinsing, Kecamatan Teweh Selatan. Sejak saat itu, Bandara Beringin jadi tempat balapan liar.
"Pengalihan aset bekas Bandara Beringin dari Kemenhub ke Pemkab Barut masih diproses. Tapi sebenarnya ini sudah milik Pemkab dan penggunaannya terserah Pemkab," pungkas Kepala UPBU HM Sidik, Endang. (*)