Siapa yang Akan Menjadi Pemimpin Vatikan Setelah Paus Fransiskus?

photo author
- Rabu, 23 April 2025 | 09:55 WIB
Selamat Jalan Paus Fransiskus (erickthohir)
Selamat Jalan Paus Fransiskus (erickthohir)

KALTENGLIMA.COM - Kandidat-kandidat potensial untuk menggantikan Paus Fransiskus berasal dari berbagai penjuru dunia, termasuk Asia, Afrika, Amerika Utara, dan Eropa.

Pemilihan Paus dilakukan melalui proses rahasia yang kaya akan ritual, yang dikenal sebagai konklaf, yang diadakan di Kapel Sistina, Vatikan.

Dalam proses tersebut, hanya kardinal yang berusia di bawah 80 tahun yang memiliki hak untuk memberikan suara, dan biasanya sekitar 120 kardinal ikut ambil bagian dalam konklaf ini. Berikut adalah beberapa kandidat yang berpotensi menjadi pengganti:

Kardinal Luis Antonio Tagle (67, Filipina, Kepala Evangelisasi Vatikan)

Dijuluki "Fransiskus dari Asia" karena dikenal fokus pada isu keadilan sosial. Tagle dianggap kandidat favorit dan bisa menjadi paus Asia pertama, seperti Fransiskus yang menjadi paus pertama dari benua Amerika. Di atas kertas, Tagle tampaknya memenuhi semua syarat untuk menjadi paus. Namun, prospeknya mungkin meredup akibat tuduhan perundungan institusional di Caritas Internationalis, sebuah asosiasi amal Katolik global yang ia pimpin selama beberapa tahun. Takhta Suci memberhentikan Tagle dari jabatan tersebut pada 2022.

Baca Juga: Mahkamah Agung Melakukan Perombakan Besar-besaran Terhadap Hakim dan Ketua Pengadilan Negeri

Kardinal Matteo Zuppi (69, Italia, Uskup Agung Bologna)

Sering dijuluki "Bergoglio dari Italia" karena keselarasan pandangannya dengan Paus Fransiskus, Zuppi dikenal sebagai "pastor jalanan" karena fokus pada kaum miskin dan migran, serta menghindari hidup dalam kemewahan, bahkan Ia kadang memilih naik sepeda daripada menggunakan mobil dinas. Namun, faksi-faksi Gereja yang lebih konservatif mungkin bersikap waspada terhadap kecenderungan pandangan progresifnya.

Kardinal Jean-Marc Aveline (66, Prancis, Uskup Agung Marseille)

Aveline dikenal karena selera humornya dan hubungan baiknya dengan Paus Fransiskus, terutama dalam isu imigrasi dan hubungan dengan umat Muslim. Jika terpilih, Aveline akan menjadi paus pertama asal Prancis sejak abad ke-14 dan yang termuda sejak Paus Yohanes Paulus II. Ia memahami bahasa Italia, meski belum fasih berbicara dalam bahasa itu, hal ini disebut bisa menjadi kelemahan dalam peran sebagai seorang Paus yang sekaligus menjadi Uskup Roma.

Kardinal Peter Erdo (72, Hungaria, Uskup Agung Esztergom-Budapest)

Meski dikenal sebagai seorang pembela ajaran dan doktrin Katolik tradisional, Erdo tetap mampu membangun hubungan dengan dunia progresif dari Paus Fransiskus. Ia pernah menjadi kandidat paus pada tahun 2013. Fasih dalam beberapa bahasa, termasuk bahasa Italia, Erdo mungkin tidak dianggap karismatik, tetapi tetap menarik bagi mereka yang menginginkan kepausan yang lebih stabil.

Baca Juga: Paula Verhoeven Ngadu ke KY, Ini Pesan Hotman Paris

Kardinal Mario Grech (68, Malta, Sekretaris Jenderal Sinode Uskup)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X